Penjualan produk kemasan diprediksi capai USD9,6 M
A
A
A
Sindonews.com - Nilai penjualan seluruh produk kemasan nasional diperkirakan akan mencapai USD9,6 miliar di 2016 mendatang. Dari jumlah itu, sekitar 67 persen disumbang oleh sektor makanan dan minuman.
Managing Director Messe Dusseldorf Asia Gernot Ringling mengatakan, penjualan tersebut didorong oleh pertumbuhan industri kemasan plastik yang juga diperkirakan akan mencapai sekitar enam persen per tahun.
"Hal ini memacu investasi di industri plastic pellet dan pengolahan plastik," kata Gernot dalam jumpa pers Indonesian International Printing, Packaging, and Plastics Exhibitions di Jakarta, Senin (9/4/2012).
Sementara, Direktur Pengembangan Bisnis Indonesia Packaging Federation (IPF) Arianna Susanti memperkirakan, nilai penjualan seluruh kemasan nasional hingga akhir tahun ini akan mencapai Rp40-46 triliun.
Jumlah itu mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu yang sekitar Rp38 triliun. Dimana 56 persen dari total volume konsumsi kemasan nasional merupakan kemasan plastik.
"14 persen merupakan plastik rigid, sedangkan 42 persen sisanya adalah plastik fleksibel. Selain itu, ada kemasan kaca, kertas, dan kaleng. Secara produk, kontribusi terbesar masih mamin (makanan dan minuman), menyusul farmasi dan personal care," katanya.
Selain itu, perkembangan teknologi, mendorong para produsen produk untuk mengembangkan kemasan yang lebih inovatif dan semakin mengarah ke fleksibel.
"Begitu juga produk personal care yang menyasar segmen remaja. Ditambah kondisi ekonomi dan politik yang stabil, proyeksi USD9,6 miliar tadi bisa tercapai. Jadi, rata-rata bisa tumbuh setidaknya 10 persen per tahun," jelas Arianna. (ank)
Managing Director Messe Dusseldorf Asia Gernot Ringling mengatakan, penjualan tersebut didorong oleh pertumbuhan industri kemasan plastik yang juga diperkirakan akan mencapai sekitar enam persen per tahun.
"Hal ini memacu investasi di industri plastic pellet dan pengolahan plastik," kata Gernot dalam jumpa pers Indonesian International Printing, Packaging, and Plastics Exhibitions di Jakarta, Senin (9/4/2012).
Sementara, Direktur Pengembangan Bisnis Indonesia Packaging Federation (IPF) Arianna Susanti memperkirakan, nilai penjualan seluruh kemasan nasional hingga akhir tahun ini akan mencapai Rp40-46 triliun.
Jumlah itu mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu yang sekitar Rp38 triliun. Dimana 56 persen dari total volume konsumsi kemasan nasional merupakan kemasan plastik.
"14 persen merupakan plastik rigid, sedangkan 42 persen sisanya adalah plastik fleksibel. Selain itu, ada kemasan kaca, kertas, dan kaleng. Secara produk, kontribusi terbesar masih mamin (makanan dan minuman), menyusul farmasi dan personal care," katanya.
Selain itu, perkembangan teknologi, mendorong para produsen produk untuk mengembangkan kemasan yang lebih inovatif dan semakin mengarah ke fleksibel.
"Begitu juga produk personal care yang menyasar segmen remaja. Ditambah kondisi ekonomi dan politik yang stabil, proyeksi USD9,6 miliar tadi bisa tercapai. Jadi, rata-rata bisa tumbuh setidaknya 10 persen per tahun," jelas Arianna. (ank)
()