Pelindo I bangun dermaga BICT tahap II
A
A
A
Sindonews.com – PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I) membangun dermaga Belawan International Container Terminal (BICT), sepanjang 350 meter tahap II.
Pembangunan dermaga BICT tahap II ini ditandai dengan penandatanganan MOU (Memorandum Of Understanding) antara Hutama karya (Persero) dan Wijaya Karya (Persero), diruang Serbaguna Selat Malaka kantor pusat Pelindo I Medan, Senin (9/4.2012) siang.
Penandatanganan Mou, dilakukan Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo I Bambang Eka Cahyana, Direktur Operasi II Hutama Karya Indaraya Manopol, Direktur Operasi Wijaya Karya Budiharto. Acara ini juga dihadiri Direktur Utama Pelindo I Alfred Natsir, didampingi jajaran direksi Pelindo I Medan.
Direktur Utama Pelindo I Medan, Alfred Natsir dalam sambutannya mengatakan, MOU kerjasama pengembangan dermaga BICT sepanjang 350 meter tahap II ini, merupakan salah satu wujud dalam Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), salah satu pengembangan Pelabuhan Belawan.
Dijelaskannya, dermaga BICT saat ini sepanjang 950 meter, dengan jumlah bongkar muat hampir 1 juta Teus per tahun, dengan kapasitas 1,3 juta Teus per tahun. Sebagai Pelabuhan terbesar yang dimiliki Pelindo I, terdapat beberapa program untuk Pelabuhan Belawan, diantaranya Program Urgent, yang hampir rampung pembangunanya sejak 2010-2012, dimana terjadi peningkatan dari 600 ribu Teus pertahun menjadi 1,3 juta Teus per tahun.
Sedangkan program pengotimalisasian, yaitu program pengembangan Pelabuhan Belawan, dimulai dari tahun 2012-2014 dimana dermaga di BICT akan ditambah sepanjang 700 meter, ungkap Alfres.
Direktur Utama Pelindo I ini juga mengatakan, program ini terbagi dalam 2 tahap, tahap I adalah investasi dengan rincian 350 meter, dengan modal investasi bantuan dari IDB (Islamic Development Bank) dan Pelindo I, dimana dana IDB untuk investasi infrastruktur dan suprastruktur dari Pelindo I dengan total investasi sebanyak Rp1,5 triliun.
Dana ini untuk membiayai investasi dermaga 350 meter, Container yard (CY) 15,7 Ha dan Peralatan seperti Container Crane 3 unit, Transtainer 9 unit serta Headtruck 15 Unit.
Sementara tahap II adalah sindikasi Pelindo I dengan Hutama Karya dan Wijaya Karya dengan perkiraan nilai investasi Rp 1,5 Triliun, dengan kegiatan investasi untuk dermaga 350 meter, Container Yard 15,7 Ha, peralatan berupa Container Crane 3 unit, Transtainer 9 unit dan Head Truck 15 Unit.
“Jika pembangunan tahap I dan II ini selesai, maka kapasitas Pelabuhan Belawan yang saat ini 1,3 juta Teus per tahun akan menjadi 2 juta teus per tahun ” tambahnya.
Menurut Alfred, MOU rencana sinergitas antara BUMN ini, adalah sinergitas yang sangat strategis, karena masing-masing pihak memberikan kompetensi lebih, dimana saling bekerjasama. Pelindo I sebagai perencanaan dan pengelolaan pelabuhan, sementara Hutama Karya dan Wijaya Karya memiliki pengalaman dalam pembangunan pelabuhan dan fasilitas pendukungnya.
Alfred berharap, agar MOU ini nantinya berakhir dengan kerja sama sehingga bisa dilakukan konstruksi/pembangunan dan pengoperasian dermaga secepatnya.
Sementara itu, Direktur Bambang Eka Cahyana menambahkan, bahwa pengembangan tahap I dan Tahap II direncanakan akan dioperasikan di awal tahun 2015 dan optimis target 2 juta Teus per tahun akan mudah dipenuhi. “Kami yakin dengan penambahan dermaga 700 meter, BICT akan mampu menampung traffic 2 juta Teus per tahun,” tegasnya.
Pembangunan dermaga BICT tahap II ini ditandai dengan penandatanganan MOU (Memorandum Of Understanding) antara Hutama karya (Persero) dan Wijaya Karya (Persero), diruang Serbaguna Selat Malaka kantor pusat Pelindo I Medan, Senin (9/4.2012) siang.
Penandatanganan Mou, dilakukan Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo I Bambang Eka Cahyana, Direktur Operasi II Hutama Karya Indaraya Manopol, Direktur Operasi Wijaya Karya Budiharto. Acara ini juga dihadiri Direktur Utama Pelindo I Alfred Natsir, didampingi jajaran direksi Pelindo I Medan.
Direktur Utama Pelindo I Medan, Alfred Natsir dalam sambutannya mengatakan, MOU kerjasama pengembangan dermaga BICT sepanjang 350 meter tahap II ini, merupakan salah satu wujud dalam Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), salah satu pengembangan Pelabuhan Belawan.
Dijelaskannya, dermaga BICT saat ini sepanjang 950 meter, dengan jumlah bongkar muat hampir 1 juta Teus per tahun, dengan kapasitas 1,3 juta Teus per tahun. Sebagai Pelabuhan terbesar yang dimiliki Pelindo I, terdapat beberapa program untuk Pelabuhan Belawan, diantaranya Program Urgent, yang hampir rampung pembangunanya sejak 2010-2012, dimana terjadi peningkatan dari 600 ribu Teus pertahun menjadi 1,3 juta Teus per tahun.
Sedangkan program pengotimalisasian, yaitu program pengembangan Pelabuhan Belawan, dimulai dari tahun 2012-2014 dimana dermaga di BICT akan ditambah sepanjang 700 meter, ungkap Alfres.
Direktur Utama Pelindo I ini juga mengatakan, program ini terbagi dalam 2 tahap, tahap I adalah investasi dengan rincian 350 meter, dengan modal investasi bantuan dari IDB (Islamic Development Bank) dan Pelindo I, dimana dana IDB untuk investasi infrastruktur dan suprastruktur dari Pelindo I dengan total investasi sebanyak Rp1,5 triliun.
Dana ini untuk membiayai investasi dermaga 350 meter, Container yard (CY) 15,7 Ha dan Peralatan seperti Container Crane 3 unit, Transtainer 9 unit serta Headtruck 15 Unit.
Sementara tahap II adalah sindikasi Pelindo I dengan Hutama Karya dan Wijaya Karya dengan perkiraan nilai investasi Rp 1,5 Triliun, dengan kegiatan investasi untuk dermaga 350 meter, Container Yard 15,7 Ha, peralatan berupa Container Crane 3 unit, Transtainer 9 unit dan Head Truck 15 Unit.
“Jika pembangunan tahap I dan II ini selesai, maka kapasitas Pelabuhan Belawan yang saat ini 1,3 juta Teus per tahun akan menjadi 2 juta teus per tahun ” tambahnya.
Menurut Alfred, MOU rencana sinergitas antara BUMN ini, adalah sinergitas yang sangat strategis, karena masing-masing pihak memberikan kompetensi lebih, dimana saling bekerjasama. Pelindo I sebagai perencanaan dan pengelolaan pelabuhan, sementara Hutama Karya dan Wijaya Karya memiliki pengalaman dalam pembangunan pelabuhan dan fasilitas pendukungnya.
Alfred berharap, agar MOU ini nantinya berakhir dengan kerja sama sehingga bisa dilakukan konstruksi/pembangunan dan pengoperasian dermaga secepatnya.
Sementara itu, Direktur Bambang Eka Cahyana menambahkan, bahwa pengembangan tahap I dan Tahap II direncanakan akan dioperasikan di awal tahun 2015 dan optimis target 2 juta Teus per tahun akan mudah dipenuhi. “Kami yakin dengan penambahan dermaga 700 meter, BICT akan mampu menampung traffic 2 juta Teus per tahun,” tegasnya.
()