Pengembangan mobil hibrida terganjal soal insentif

Selasa, 10 April 2012 - 15:35 WIB
Pengembangan mobil hibrida terganjal soal insentif
Pengembangan mobil hibrida terganjal soal insentif
A A A
Sindonews.com - Mobil bermesin hibrida atau dikenal sebagai mobil ramah lingkungan dinilai sebagai solusi jitu untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak yang kini harganya terus merangkak naik, dan persediaannya pun semakin menipis. Di negara-negara maju, kendaraan ini cukup diminati mengingat konsumsi bahan bakar yang efisien.

Sayangnya, mobil yang menggunakan perpaduan mesin konvensional dengan motor listrik ini masih ditawarkan dengan harga yang relatif tinggi. Hal tersebut disebabkan teknologi canggih yang diadopsi mobil hybrid ini.

"Kami sempat pinjamkan untuk test drive ke wartawan, anggota DPR bahkan artis-artis, mereka semua suka dan berharap hybrid digunakan disini. Tapi saat bicara mengenai harga, mereka bilangnya nanti dulu deh," ungkap Presiden Direktur TAM, Jhonny Dharmawan disela-sela peresmian diler Auto2000 Permata Hijau, Selasa (10/4/2012), di Kebayoran Lama, Jakarta.

Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) juga mengeluhkan tidak adanya insentif dari pemerintah kepada produsen otomotif.

"Kalau di sini (Indonesia) tidak diberikan insentif, beda dengan negara lain, di Amerika, Jepang, mereka dikasih insentif," keluhnya.

"Mereka ingin mengurangi konsumsi bahan bakar. Mereka mau kita gunakan hybrid. Tapi tidak ada insentif. Ini pemerintah maunya apa," tandasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6694 seconds (0.1#10.140)