PT Sang Hyang lambat cairkan pinjaman petani
A
A
A
Sindonews.com – Dari Rp64 miliar dana yang dialokasikan PT Sang Hyang Seri untuk membantu peningkatan produksi pertanian dan kesejahteraan petani di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) pada tahun 2012 ini, baru sekitar nol sekian persen yang sudah terealisasi hingga saat ini.
“Sejumlah berkas permohonan petani melalui kelompok pertanian (poktan) masing – masing telah kita kirimkan, namun kendala saat ini berada di manajemen perusahaan tersebut di Jakarta,” kata Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Perikanan (Tannak) Pemkab Tapteng, Dompak Simanjuntak menjawab SINDO, Selasa (10/4/2012) di ruang kerjanya.
Dia menegaskan, program pemberian bantuan berupa pinjaman ini masih terus berjalan, hanya saja, belum seberapa poktan yang mengusulkan permohonan pinjaman tersebut ke perusahaan melalui Dinas Pertanian Tapteng. Atau dengan kata lain, masih ada banyak poktan di daerah ini yang belum bersedia melayangkan permohonan pinjaman tersebut.
“Adapun jenis bantuan yang disediakan oleh perusahaan PT Sang Hyang Seri tersebut berupa pupuk, benih, obat – obatan, biaya pengolahan lahan dan biaya panen atau PT Sang Hyang Lestari menyediakan bantuan sebesar Rp4 juta/ hektar ke petani melalui poktan masing - masing,” ungkap Dompak.
Terkait bantuan yang sudah terealisasi ke poktan, menurut Dompak, para petani melalui poktan ternyata tidak mengambil seluruh bantuan yang disediakan oleh perusahaan untuk setiap hektar lahan atau sebesar Rp4 juta. Diantara petani banyak yang hanya mengambil pupuk, uang pengolahan lahan sebesar Rp800 ribu atau uang panen Rp1juta. Atau nilai total yang diambil tidak sampai Rp4 juta.
Pinjaman senilai Rp64 miliar kepada petani di Tapteng yang diberikan oleh PT Sang Hyang Seri diberikan dengan jaminannya adalah diri dan nama baik Bupati Tapteng, Raja Bonaran Situmeang. Pada awalnya, pihak perusahaan hanya mampu memberikan pinjaman senilai Rp15-20 miliar untuk membantu petani Tapteng. Namun berkat lobi dan komunikasi Bupati, pihak perusahaan yang bergerak di bidang pertanian tersebut bersedia menambah jumlah pinjaman menjadi Rp64 miliar.
Sebelumnya, salah seorang Ketua Poktan di Tapteng mengeluhkan lambatnya proses pencairan bantuan pinjaman pertanian dari PT Sang Hyang Seri yang disampaikan melalui Dinas Pertanian Pemkab Tapteng.
“Saya sudah berulangkali mempertanyakan kelambanan ini ke Dinas Pertanian Pemkab Tapteng, tetapi bantuan tersebut tak juga terealisasi. Sementara para petani yang tergabung di dalam Poktan yang saya pimpin kerap mempertanyakan ini,” kata Ketua Poktan di salah satu Kecamatan di Tapteng ini.
Dia berharap, pihak perusahaan PT Sang Hyang Lestari dapat secepatnya merealisasikan bantuan pinjaman tersebut sehingga tidak ada kecurigaan dan pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian tidak menjadi korban.
“Sejumlah berkas permohonan petani melalui kelompok pertanian (poktan) masing – masing telah kita kirimkan, namun kendala saat ini berada di manajemen perusahaan tersebut di Jakarta,” kata Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Perikanan (Tannak) Pemkab Tapteng, Dompak Simanjuntak menjawab SINDO, Selasa (10/4/2012) di ruang kerjanya.
Dia menegaskan, program pemberian bantuan berupa pinjaman ini masih terus berjalan, hanya saja, belum seberapa poktan yang mengusulkan permohonan pinjaman tersebut ke perusahaan melalui Dinas Pertanian Tapteng. Atau dengan kata lain, masih ada banyak poktan di daerah ini yang belum bersedia melayangkan permohonan pinjaman tersebut.
“Adapun jenis bantuan yang disediakan oleh perusahaan PT Sang Hyang Seri tersebut berupa pupuk, benih, obat – obatan, biaya pengolahan lahan dan biaya panen atau PT Sang Hyang Lestari menyediakan bantuan sebesar Rp4 juta/ hektar ke petani melalui poktan masing - masing,” ungkap Dompak.
Terkait bantuan yang sudah terealisasi ke poktan, menurut Dompak, para petani melalui poktan ternyata tidak mengambil seluruh bantuan yang disediakan oleh perusahaan untuk setiap hektar lahan atau sebesar Rp4 juta. Diantara petani banyak yang hanya mengambil pupuk, uang pengolahan lahan sebesar Rp800 ribu atau uang panen Rp1juta. Atau nilai total yang diambil tidak sampai Rp4 juta.
Pinjaman senilai Rp64 miliar kepada petani di Tapteng yang diberikan oleh PT Sang Hyang Seri diberikan dengan jaminannya adalah diri dan nama baik Bupati Tapteng, Raja Bonaran Situmeang. Pada awalnya, pihak perusahaan hanya mampu memberikan pinjaman senilai Rp15-20 miliar untuk membantu petani Tapteng. Namun berkat lobi dan komunikasi Bupati, pihak perusahaan yang bergerak di bidang pertanian tersebut bersedia menambah jumlah pinjaman menjadi Rp64 miliar.
Sebelumnya, salah seorang Ketua Poktan di Tapteng mengeluhkan lambatnya proses pencairan bantuan pinjaman pertanian dari PT Sang Hyang Seri yang disampaikan melalui Dinas Pertanian Pemkab Tapteng.
“Saya sudah berulangkali mempertanyakan kelambanan ini ke Dinas Pertanian Pemkab Tapteng, tetapi bantuan tersebut tak juga terealisasi. Sementara para petani yang tergabung di dalam Poktan yang saya pimpin kerap mempertanyakan ini,” kata Ketua Poktan di salah satu Kecamatan di Tapteng ini.
Dia berharap, pihak perusahaan PT Sang Hyang Lestari dapat secepatnya merealisasikan bantuan pinjaman tersebut sehingga tidak ada kecurigaan dan pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian tidak menjadi korban.
()