Jose Antonio Ocampo, akademisi yang aktif di PBB
A
A
A
Sindonews.com - Nama Jose Antonio Ocampo dalam sebulan terakhir ramai diberitakan media-media di berbagai belahan dunia. Bagi sebagian kalangan, akademisi dari Columbia University itu bisa jadi terdengar asing. Maklum,Ocampo lebih dekat dengan bidang pendidikan dan sosial ketimbang isu-isu ekonomi global kini yang sedang memasuki masa pemulihan.
Tetapi, sebagian kalangan menilai pencalonan Ocampo sebagai presiden Bank Dunia yang didukung Brasil, justru bisa menjadi alternatif seiring kuatnya desakan negara berkembang. Untuk pertama kalinya pula dalam sejarah, negara-negara berkembang diberi porsi lebih banyak dalam pencalonan Presiden Bank Dunia.
Selain Ocampo, negara berkembang lain dari Benua Afrika menjagokan Menteri Keuangan Nigeria Ngozi Okonjo-Iweala sebagai calon presiden Bank Dunia.
Sementara dari negara maju, Amerika Serikat (AS) menunjuk Jim Yong Kim sebagai calon kuat menduduki kursi nomor satu di lembaga internasional yang berbasis di Washington itu.
Pencalonan Ocampo, profesor Hubungan Internasional dan Public Affairs serta Director of the Economic and Political Development Concentration di Columbia University, memang cukup membesarkan hati para pendukung dari negara berkembang.
Tetapi, di dalam negerinya sendiri, Kolombia, Ocampo dianggap tidak cukup layak secara politik untuk mengincar kursi presiden Bank Dunia. Ini karena Bogota pada saat bersamaan juga tengah mencalonkan diri untuk memimpin Organisasi Buruh Internasional (ILO).
Menteri Keuangan Kolombia Juan Carlos Echeverry mengungkapkan, Ocampo hanya mempunyai sedikit kesempatan untuk memenangkan pemilihan orang nomor satu Bank Dunia. Menurutnya, Kolombia bersama tiga negara latin lainnya yakni Bolivia, Ekuador, dan Peru tengah fokus pada upaya memenangkan kepemimpinan ILO.
Namun, sikap pesimistis dari dalam negeri justru melecutkan semangat media elektronik maupun cetak di Kolombia. Mereka terus mendukung pencalonan Ocampo. Sejumlah media lokal di Kolombia menuliskan, Bank Dunia lebih penting dari ILO.
Bahkan, media-media tersebut menuliskan bahwa Kolombia tidak akan memenangkan pemilihan ILO karena saat ini negara itu masih diterpa isu perlakuan buruk terhadap para pekerja di dalam negeri. Dukungan serupa juga datang dari media asing seperti Inggris. Salah satu media berpengaruh di Inggris, The Guardian melaporkan Ocampo merupakan sosok ekonom pembangunan yang paling terkenal saat ini.
“Kita harus beralih ke dua kandidat negara berkembang, Ocampo harus menang. Dia adalah seorang reformis yang telah berhasil di institusi global utama dan departemen nasional,” ulas The Guardian beberapa waktu lalu.
Dari kalangan akademisi, dukungan juga datang sekurangnya dari 100 ekonom ternama. Di antaranya, profesor Institute of World Economics and PoliticsYu Yongding dan profesor Central University and Economics China Zhang Liqing. Keduanya mengatakan, Ocampo adalah kandidat terbaik yang memenuhi syarat untuk memimpin dan mereformasi Bank Dunia.
“Tiga alasan mengapa Ocampo cocok untuk jabatan tersebut yakni memiliki karier yang baik di negaranya sendiri, mempunyai karier internasional yang mengesankan dan dihormati sebagai salah satu ekonom pembangunan terkemuka,” paparnya.
Sebelum menjadi kandidat Presiden Bank Dunia, Ocampo pernah menjabat di sejumlah posisi di Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) yakni sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Ekonomi dan Sosial pada 2003–2007, serta Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi untuk Amerika Latin dan Karibia (ECLAC) pada 1998–2003.
Lulus dari Universitas Notre Dame, Indiana, AS, pada 1972 dengan gelar Bachelor of Arts (BA) di bidang Sosiologi dan Ekonomi, Ocampo meraih gelar PhD di bidang ekonomi dari institusi pendidikan tinggi tertua ketiga di AS yakni Universitas Yale.
Di bidang akademik, dia pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Organisasi Penelitian isu-isu ekonomi FEDESARROLLO dan Direktur Pusat Studi Pembangunan Ekonomi dan profesor ekonomi di Universitas Andes. Saat ini Ocampo juga mengajar sebagai profesor tamu di Universitas Cambridge, Oxford, dan Yale, serta mengajar di lembaga-lembaga pendidikan lain dan banyak mengikuti konferensi akademis di seluruh dunia. (ank)
Tetapi, sebagian kalangan menilai pencalonan Ocampo sebagai presiden Bank Dunia yang didukung Brasil, justru bisa menjadi alternatif seiring kuatnya desakan negara berkembang. Untuk pertama kalinya pula dalam sejarah, negara-negara berkembang diberi porsi lebih banyak dalam pencalonan Presiden Bank Dunia.
Selain Ocampo, negara berkembang lain dari Benua Afrika menjagokan Menteri Keuangan Nigeria Ngozi Okonjo-Iweala sebagai calon presiden Bank Dunia.
Sementara dari negara maju, Amerika Serikat (AS) menunjuk Jim Yong Kim sebagai calon kuat menduduki kursi nomor satu di lembaga internasional yang berbasis di Washington itu.
Pencalonan Ocampo, profesor Hubungan Internasional dan Public Affairs serta Director of the Economic and Political Development Concentration di Columbia University, memang cukup membesarkan hati para pendukung dari negara berkembang.
Tetapi, di dalam negerinya sendiri, Kolombia, Ocampo dianggap tidak cukup layak secara politik untuk mengincar kursi presiden Bank Dunia. Ini karena Bogota pada saat bersamaan juga tengah mencalonkan diri untuk memimpin Organisasi Buruh Internasional (ILO).
Menteri Keuangan Kolombia Juan Carlos Echeverry mengungkapkan, Ocampo hanya mempunyai sedikit kesempatan untuk memenangkan pemilihan orang nomor satu Bank Dunia. Menurutnya, Kolombia bersama tiga negara latin lainnya yakni Bolivia, Ekuador, dan Peru tengah fokus pada upaya memenangkan kepemimpinan ILO.
Namun, sikap pesimistis dari dalam negeri justru melecutkan semangat media elektronik maupun cetak di Kolombia. Mereka terus mendukung pencalonan Ocampo. Sejumlah media lokal di Kolombia menuliskan, Bank Dunia lebih penting dari ILO.
Bahkan, media-media tersebut menuliskan bahwa Kolombia tidak akan memenangkan pemilihan ILO karena saat ini negara itu masih diterpa isu perlakuan buruk terhadap para pekerja di dalam negeri. Dukungan serupa juga datang dari media asing seperti Inggris. Salah satu media berpengaruh di Inggris, The Guardian melaporkan Ocampo merupakan sosok ekonom pembangunan yang paling terkenal saat ini.
“Kita harus beralih ke dua kandidat negara berkembang, Ocampo harus menang. Dia adalah seorang reformis yang telah berhasil di institusi global utama dan departemen nasional,” ulas The Guardian beberapa waktu lalu.
Dari kalangan akademisi, dukungan juga datang sekurangnya dari 100 ekonom ternama. Di antaranya, profesor Institute of World Economics and PoliticsYu Yongding dan profesor Central University and Economics China Zhang Liqing. Keduanya mengatakan, Ocampo adalah kandidat terbaik yang memenuhi syarat untuk memimpin dan mereformasi Bank Dunia.
“Tiga alasan mengapa Ocampo cocok untuk jabatan tersebut yakni memiliki karier yang baik di negaranya sendiri, mempunyai karier internasional yang mengesankan dan dihormati sebagai salah satu ekonom pembangunan terkemuka,” paparnya.
Sebelum menjadi kandidat Presiden Bank Dunia, Ocampo pernah menjabat di sejumlah posisi di Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) yakni sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Ekonomi dan Sosial pada 2003–2007, serta Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi untuk Amerika Latin dan Karibia (ECLAC) pada 1998–2003.
Lulus dari Universitas Notre Dame, Indiana, AS, pada 1972 dengan gelar Bachelor of Arts (BA) di bidang Sosiologi dan Ekonomi, Ocampo meraih gelar PhD di bidang ekonomi dari institusi pendidikan tinggi tertua ketiga di AS yakni Universitas Yale.
Di bidang akademik, dia pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Organisasi Penelitian isu-isu ekonomi FEDESARROLLO dan Direktur Pusat Studi Pembangunan Ekonomi dan profesor ekonomi di Universitas Andes. Saat ini Ocampo juga mengajar sebagai profesor tamu di Universitas Cambridge, Oxford, dan Yale, serta mengajar di lembaga-lembaga pendidikan lain dan banyak mengikuti konferensi akademis di seluruh dunia. (ank)
()