Bank Saudara targetkan DPK Rp6,2 T
A
A
A
Sindonews.com – Bank Saudara menargetkan penyerapan dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp6,2 triliun dengan mengoptimalkan pembukaan kantor cabang di sejumlah wilayah di Indonesia.
Direktur Bisnis Bank Saudara Denny Novisar Mahmuradi mengatakan, tahun ini Bank Saudara menargetkan penyerapan DPK sebesar Rp6,2 triliun, atau lebih besar dari pencapaian serapan DPK pada 2011 sebesar Rp4,08 triliun. Pencapaian tersebut optimistis tercapai melihat pertumbuhan serapan DPK perseroan selama beberapa dekade terakhir.
“Program undian berhadiah untuk simpanan dana nasabah berhasil menggenjot serapan DPK selama tahun 2011 dengan pertumbuhan 60,26 persen dari tahun 2010,” jelas Denny Novisar Mahmuradi di sela-sela program Pengundian Kilau Bintang Rezeki Saudara di Jalan Wastu kencana, Kota Bandung, kemarin.
Menurut dia, DPK Bank Saudara pada 2010 tercatat Rp2,55 triliun dan meningkat menjadi Rp4,08 triliun pada 2011. Pertumbuhan DPK sampai dengan 60,26 persen membukukan laba bersih perusahaan sebesar Rp90,04 miliar pada 2011. Atau tumbuh sekitar 50,22 persen dari pencapaian laba bersih pada 2010 sebesar Rp59,94 persen.
Pertumbuhan tersebut juga sejalan dengan peningkatan aset Bank Saudara dari Rp3,24 triliun (2010) menjadi Rp5,08 triliun (2011).“Tahun ini,kami menargetkan pertumbuhan aset menjadi Rp50 triliun dengan adanya rencana penambahan 15 outlet di beberapa daerah di Indonesia,”jelas dia. Bank Saudara juga mencatat pertumbuhan penyaluran kredit dari Rp2,55 triliun menjadi Rp3,34 triliun pada tahun 2011.
Tahun ini,perseroannya berencana memperbesar porsi penyaluran kredit UMKM dengan menyasar para pensiunan dan mantan karyawan yang bergerak pada usaha sektor produktif. Menurut Kepala Divisi F&S Bank Saudara Setiawan,potensi penyaluran kredit pada sektor UMKM cukup besar. Terutama kepada pensiunan yang membuka usaha baru seperti peternakan dan pertanian.Mereka adalah pelaku usaha yang memerlukan suntikan modal usaha. “Suntikan modal usaha kepada pelaku UMKM dimanfaatkan secara produktif dan ini dilakukan secara bergulir,”kata Setiawan.
Namun demikian,Setiawan mengakui, Bank Saudara belum banyak menyentuh pelaku usaha mikro. Sampai saat ini, Bank Saudara masih melakukan penjajakan lebih lanjut untuk memberikan pinjaman kredit kepada sektor mikro. “Kami berharap, antara satu sampai dua tahun ke depan, Bank Saudara bisa menyentuh sektor mikro,”imbuh dia.
Direktur Bisnis Bank Saudara Denny Novisar Mahmuradi mengatakan, tahun ini Bank Saudara menargetkan penyerapan DPK sebesar Rp6,2 triliun, atau lebih besar dari pencapaian serapan DPK pada 2011 sebesar Rp4,08 triliun. Pencapaian tersebut optimistis tercapai melihat pertumbuhan serapan DPK perseroan selama beberapa dekade terakhir.
“Program undian berhadiah untuk simpanan dana nasabah berhasil menggenjot serapan DPK selama tahun 2011 dengan pertumbuhan 60,26 persen dari tahun 2010,” jelas Denny Novisar Mahmuradi di sela-sela program Pengundian Kilau Bintang Rezeki Saudara di Jalan Wastu kencana, Kota Bandung, kemarin.
Menurut dia, DPK Bank Saudara pada 2010 tercatat Rp2,55 triliun dan meningkat menjadi Rp4,08 triliun pada 2011. Pertumbuhan DPK sampai dengan 60,26 persen membukukan laba bersih perusahaan sebesar Rp90,04 miliar pada 2011. Atau tumbuh sekitar 50,22 persen dari pencapaian laba bersih pada 2010 sebesar Rp59,94 persen.
Pertumbuhan tersebut juga sejalan dengan peningkatan aset Bank Saudara dari Rp3,24 triliun (2010) menjadi Rp5,08 triliun (2011).“Tahun ini,kami menargetkan pertumbuhan aset menjadi Rp50 triliun dengan adanya rencana penambahan 15 outlet di beberapa daerah di Indonesia,”jelas dia. Bank Saudara juga mencatat pertumbuhan penyaluran kredit dari Rp2,55 triliun menjadi Rp3,34 triliun pada tahun 2011.
Tahun ini,perseroannya berencana memperbesar porsi penyaluran kredit UMKM dengan menyasar para pensiunan dan mantan karyawan yang bergerak pada usaha sektor produktif. Menurut Kepala Divisi F&S Bank Saudara Setiawan,potensi penyaluran kredit pada sektor UMKM cukup besar. Terutama kepada pensiunan yang membuka usaha baru seperti peternakan dan pertanian.Mereka adalah pelaku usaha yang memerlukan suntikan modal usaha. “Suntikan modal usaha kepada pelaku UMKM dimanfaatkan secara produktif dan ini dilakukan secara bergulir,”kata Setiawan.
Namun demikian,Setiawan mengakui, Bank Saudara belum banyak menyentuh pelaku usaha mikro. Sampai saat ini, Bank Saudara masih melakukan penjajakan lebih lanjut untuk memberikan pinjaman kredit kepada sektor mikro. “Kami berharap, antara satu sampai dua tahun ke depan, Bank Saudara bisa menyentuh sektor mikro,”imbuh dia.
()