Bangun pabrik panel surya, Len investasi USD44 juta
A
A
A
Sindonews.com - PT Len Industri (Persero), badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang elektronika industri dan prasarana, berencana membangun pabrik sel panel surya berkapasitas 60 MWp (megawatt peak)/tahun di Teluk Jambe, Karawang, dengan investasi USD44 juta (sekitar Rp396 miliar).
Perusahaan akan menyediakan 30 persen dana investasi tersebut dari internal dan sisanya dari sindikasi bank. “Yang jelas banyak sekali bank yang ingin meminjamkan modalnya kepada kami,” kata Direktur Utama Len Wahyudin Begenda saat ditemui dalam acara kunjungan kerja Direktur Jenderal Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Kardaya Warnika, ke Karawang, kemarin.
Pabrik tersebut dibangun di atas lahan seluas 28 hektare (ha) yang ditahap awal dibangun seluas 20 ribu m2 untuk menampung mesin-mesin produksi fotovoltaik.
Secara bertahap, kapasitas produksi akan ditingkatkan menjadi 350 MWp. Dia menambahkan, teknologi pembangunan berdasarkan hasil studi kelayakan BPPT bahwa pabrik sel surya kristal silikon c-Si dapat dilihat sebagai solusi awal yang tepat untuk membangun industri sel surya di Indonesia.“Pangsa pasarnya masih relatif panjang, teknologinya andal dengan tingkat efisiensi 15–20 persen, investasi yang relatif murah dan sudah ada beberapa perusahaan lokal yang bergerak,”jelasnya.
Secara bertahap industri ini dapat diarahkan ke hulu serta dapat mendorong kemandirian bahan baku karena Indonesia memilik cadangan pasir silika sebesar 17 miliar metrik ton. Pembukaan industri ini akan memperpanjang roadmap industri fotovoltaik di Indonesia. Direktur Jenderal Energi Terbarukan Kementerian ESDM Kardaya Warnika mendukung penuh dibangunnya proyek tersebut.
Menurut dia,pasar energi surya sangat besar ke depan. Rencana dibangunnya pabrik tersebut akan mendorong perkembangan energi terbarukan lebih cepat. “Bahan bakunya kita punya cukup besar,penguasaan teknologi kita juga sudah mulai mampu,”kata dia.
Perusahaan akan menyediakan 30 persen dana investasi tersebut dari internal dan sisanya dari sindikasi bank. “Yang jelas banyak sekali bank yang ingin meminjamkan modalnya kepada kami,” kata Direktur Utama Len Wahyudin Begenda saat ditemui dalam acara kunjungan kerja Direktur Jenderal Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Kardaya Warnika, ke Karawang, kemarin.
Pabrik tersebut dibangun di atas lahan seluas 28 hektare (ha) yang ditahap awal dibangun seluas 20 ribu m2 untuk menampung mesin-mesin produksi fotovoltaik.
Secara bertahap, kapasitas produksi akan ditingkatkan menjadi 350 MWp. Dia menambahkan, teknologi pembangunan berdasarkan hasil studi kelayakan BPPT bahwa pabrik sel surya kristal silikon c-Si dapat dilihat sebagai solusi awal yang tepat untuk membangun industri sel surya di Indonesia.“Pangsa pasarnya masih relatif panjang, teknologinya andal dengan tingkat efisiensi 15–20 persen, investasi yang relatif murah dan sudah ada beberapa perusahaan lokal yang bergerak,”jelasnya.
Secara bertahap industri ini dapat diarahkan ke hulu serta dapat mendorong kemandirian bahan baku karena Indonesia memilik cadangan pasir silika sebesar 17 miliar metrik ton. Pembukaan industri ini akan memperpanjang roadmap industri fotovoltaik di Indonesia. Direktur Jenderal Energi Terbarukan Kementerian ESDM Kardaya Warnika mendukung penuh dibangunnya proyek tersebut.
Menurut dia,pasar energi surya sangat besar ke depan. Rencana dibangunnya pabrik tersebut akan mendorong perkembangan energi terbarukan lebih cepat. “Bahan bakunya kita punya cukup besar,penguasaan teknologi kita juga sudah mulai mampu,”kata dia.
()