Semen WIKA disuplai 100% dari SMGR
A
A
A
Sindonews.com – PT Semen Gresik Tbk (SMGR) akan menyuplai 100 persen kebutuhan semen PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Untuk mewujudkan hal itu, kemarin SMGR dan WIKA menandatangani perjanjian kerja sama.
Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo mengatakan, kebutuhan semen bagi WIKA sendiri dalam setahun bisa mencapai dua juta ton semen. Dari total kebutuhan semen tersebut, untuk saat ini SMGR masih memenuhi di kisaran 80–90 persen semen.
“Dengan adanya kerja sama ini,kami harapkan Semen Gresik ke depannya bisa menyuplai kebutuhan WIKA hingga 100 persen,” ujar Bintang saat ditemui usai acara penandatanganan MoU WIKA dan SMGR di Jakarta kemarin.
Menurut Bintang, kebutuhan semen perseroan sebagian besar dipakai untuk mengembangkan produk beton.Penguasaan pasar WIKA Beton sampai saat ini bisa mencapai 50–55 persen. Sedangkan omzet WIKA Beton sebesar Rp1–3 triliun per tahun, sehingga ditargetkan tahun ini bisa tumbuh 20 persen. Dengan pencapaian tersebut, diperkirakan penjualan untuk keseluruhan WIKA bisa mencapai Rp9,4 triliun pada tahun ini.
Sementara itu, Direktur Utama Semen Gresik Dwi Soetjipto mengungkapkan, kerja sama tersebut akan memperkuat pasar perseroan dengan target pertumbuhan 15–20 persen di tengah maraknya pembangunan infrastruktur, terkait Masterplan Perluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). “Dengan kerja sama ini,PT Semen Gresik Tbk mendapat pasar dan PT Wijaya Karya Tbk mendapat sumber bahan baku untuk pembuatan beton konstruksi (ready-mix) dan proyek lainnya,”kata Dwi.
Seiring dengan MoU tersebut, Dwi memerintahkan tim pemasaran Semen Gresik Grup (SGG) yang terdiri dari PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa, di samping PT Semen Gresik sendiri, untuk mengutamakan pasokan ke WIKA yang kebutuhan semennya mencapai dua juta ton per tahun. “Kerja sama ini juga membuat kami memiliki pasar yang sudah pasti, seiring dengan bertambahnya kapasitas produksi SGG sebesar enam juta ton sampai akhir tahun,”jelas dia.
Sampai akhir 2011,total kapasitas produksi SGG mencapai 20 juta ton per tahun.Dwi menargetkan sampai akhir tahun akan bertambah produksi SGG sebesar enam juta ton semen, seiring dengan penyelesaian pembangunan dua pabrik baru di Tuban (Jawa Timur) dan Tonasa, dengan kapasitas produksi masing-masing sebesar tiga juta ton/tahun.
SGG,lanjut dia,juga berencana membangun dua pabrik baru lagi,satu di Sumatera Barat, sedangkan satu lagi pihaknya masih mencari lokasi terdekat dengan pasar semen yang besar.
Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo mengatakan, kebutuhan semen bagi WIKA sendiri dalam setahun bisa mencapai dua juta ton semen. Dari total kebutuhan semen tersebut, untuk saat ini SMGR masih memenuhi di kisaran 80–90 persen semen.
“Dengan adanya kerja sama ini,kami harapkan Semen Gresik ke depannya bisa menyuplai kebutuhan WIKA hingga 100 persen,” ujar Bintang saat ditemui usai acara penandatanganan MoU WIKA dan SMGR di Jakarta kemarin.
Menurut Bintang, kebutuhan semen perseroan sebagian besar dipakai untuk mengembangkan produk beton.Penguasaan pasar WIKA Beton sampai saat ini bisa mencapai 50–55 persen. Sedangkan omzet WIKA Beton sebesar Rp1–3 triliun per tahun, sehingga ditargetkan tahun ini bisa tumbuh 20 persen. Dengan pencapaian tersebut, diperkirakan penjualan untuk keseluruhan WIKA bisa mencapai Rp9,4 triliun pada tahun ini.
Sementara itu, Direktur Utama Semen Gresik Dwi Soetjipto mengungkapkan, kerja sama tersebut akan memperkuat pasar perseroan dengan target pertumbuhan 15–20 persen di tengah maraknya pembangunan infrastruktur, terkait Masterplan Perluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). “Dengan kerja sama ini,PT Semen Gresik Tbk mendapat pasar dan PT Wijaya Karya Tbk mendapat sumber bahan baku untuk pembuatan beton konstruksi (ready-mix) dan proyek lainnya,”kata Dwi.
Seiring dengan MoU tersebut, Dwi memerintahkan tim pemasaran Semen Gresik Grup (SGG) yang terdiri dari PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa, di samping PT Semen Gresik sendiri, untuk mengutamakan pasokan ke WIKA yang kebutuhan semennya mencapai dua juta ton per tahun. “Kerja sama ini juga membuat kami memiliki pasar yang sudah pasti, seiring dengan bertambahnya kapasitas produksi SGG sebesar enam juta ton sampai akhir tahun,”jelas dia.
Sampai akhir 2011,total kapasitas produksi SGG mencapai 20 juta ton per tahun.Dwi menargetkan sampai akhir tahun akan bertambah produksi SGG sebesar enam juta ton semen, seiring dengan penyelesaian pembangunan dua pabrik baru di Tuban (Jawa Timur) dan Tonasa, dengan kapasitas produksi masing-masing sebesar tiga juta ton/tahun.
SGG,lanjut dia,juga berencana membangun dua pabrik baru lagi,satu di Sumatera Barat, sedangkan satu lagi pihaknya masih mencari lokasi terdekat dengan pasar semen yang besar.
()