CMNP siap garap infrastruktur pertambangan
A
A
A
Sindonews.com – PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) berencana melakukan ekspansi dengan menggarap proyek sektor infrastruktur angkutan pertambangan di Provinsi Sumatera Selatan.
Saat ini perseroan tengah melakukan analisis kelayakan proyek. Daerah itu dipilih karena banyak lokasi pertambangan yang cadangannya diperkirakan hingga 40 tahun ke depan. Direktur Keuangan CMNP Indrawan Sumantri mengatakan, di lokasi tersebut perseroan akan mengembangkan infrastruktur yang panjangnya lebih dari 100 kilometer.CMNP masih menelaah infrastruktur yang sesuai di daerah tersebut.
“Pilihannya melalui sungai, kereta api, jalan, atau perpaduan dari ketiganya. Tapi, sepertinya akan mengarah ke jalan. Karena, kita sudah punya pengalaman di situ,” kata Indrawan sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta kemarin.
Dia memperkirakan, untuk menyelesaikan proyek tersebut dibutuhkan dana sekitar Rp7 triliun.Dana awalnya akan berasal dari penerbitan saham baru tanpa hak memesan terlebih dahulu (non-HMETD) alias private placement sebesar 10 persen atau sekitar 200 juta lembar saham.
Harga penawaran saham baru itu minimal Rp1.200/ saham. Dana lain untuk proyek tersebut akan diambil dari kas internal ataupun kembali menerbitkan surat berharga. Kapan kepastian non- HMETD sangat tergantung dengan kepastian dimulainya proyek infrastruktur angkutan pertambangan itu. Namun, perseroan berharap bisa dilakukan pada semester ke II/2012 atau semester I/2013.
Analis PT Lautandhana Securities Willy Sanjaya mengatakan, rencana perseroan untuk melakukan ekspansi ke infrastruktur angkutan pertambangan merupakan keputusan yang bijak. Apalagi, sektornya tidak berbeda terlalu jauh dengan yang digeluti perseroan selama ini.
Saat ini perseroan tengah melakukan analisis kelayakan proyek. Daerah itu dipilih karena banyak lokasi pertambangan yang cadangannya diperkirakan hingga 40 tahun ke depan. Direktur Keuangan CMNP Indrawan Sumantri mengatakan, di lokasi tersebut perseroan akan mengembangkan infrastruktur yang panjangnya lebih dari 100 kilometer.CMNP masih menelaah infrastruktur yang sesuai di daerah tersebut.
“Pilihannya melalui sungai, kereta api, jalan, atau perpaduan dari ketiganya. Tapi, sepertinya akan mengarah ke jalan. Karena, kita sudah punya pengalaman di situ,” kata Indrawan sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta kemarin.
Dia memperkirakan, untuk menyelesaikan proyek tersebut dibutuhkan dana sekitar Rp7 triliun.Dana awalnya akan berasal dari penerbitan saham baru tanpa hak memesan terlebih dahulu (non-HMETD) alias private placement sebesar 10 persen atau sekitar 200 juta lembar saham.
Harga penawaran saham baru itu minimal Rp1.200/ saham. Dana lain untuk proyek tersebut akan diambil dari kas internal ataupun kembali menerbitkan surat berharga. Kapan kepastian non- HMETD sangat tergantung dengan kepastian dimulainya proyek infrastruktur angkutan pertambangan itu. Namun, perseroan berharap bisa dilakukan pada semester ke II/2012 atau semester I/2013.
Analis PT Lautandhana Securities Willy Sanjaya mengatakan, rencana perseroan untuk melakukan ekspansi ke infrastruktur angkutan pertambangan merupakan keputusan yang bijak. Apalagi, sektornya tidak berbeda terlalu jauh dengan yang digeluti perseroan selama ini.
()