DPR: BI rate ditahan agar pasar tenang

Jum'at, 13 April 2012 - 11:22 WIB
DPR: BI rate ditahan...
DPR: BI rate ditahan agar pasar tenang
A A A
Sindonews.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai positif kebijakan Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang mempertahankan BI Rate sebesar 5,75 persen dan LPS Rate 5,5 persen. Hal ini dikarenakan kebijakan tersebut dinilai memberikan penegasan sinyal ekspektasi inflasi yang terkendali.

“Kalau sebelumnya pasar bingung melihat arah inflasi dengan ketidakpastian terkait kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, maka kebijakan policy rate ini memberi arah yang lebih jelas. Dan ini secara umum telah memberikan ketenangan di pasar, sehingga rupiah kembali menguat, setelah beberapa hari mengalami pelemahan”, papar Anggota Komisi XI DPR Kemal Azis Stamboel, dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat (13/4/2012).

Sebagaimana diketahui, rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia telah memutuskan untuk mempertahankan bunga acuan 5,75 persen karena dinilai masih bisa mempertahankan inflasi dari sisi fundamental dalam beberapa bulan ke depan. Demikian juga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tidak mengubah tingkat bunga simpanan yang dijamin.

Setelah sebelumnya menurunkan bunga simpanan sebesar 50 basis poin pada Maret 2012, bulan April ini, rapat LPS yang berlangsung Kamis kemarin memutuskan, suku bunga penjaminan bank umum tetap 5,5 persen, bank umum valuta asing (valas) 1 persen, dan BPR delapan persen.

“Ditengah menurunnya kinerja ekonomi global, kebijakan ini akan memberikan dorongan yang baik bagi perekonomian kita yang diproyeksikan tetap akan tumbuh cukup tinggi meski ada koreksi," tambahnya.

Ia juga menerangkan jika kebijakan ini sebagai bagian penting kebijakan counter-cyclical dari risiko memburuknya ekonomi dunia yang dapat berpengaruh bagi Indonesia. Serta akan menjadi bagian dari kebijakan kontra siklus atas risiko memburuknya ekonomi dunia. Sehingga ada stimulus untuk mendorong dinamika sektor riil kita lebih kuat dan kokoh.

Kebijakan ini menurutnya, akan tetap mendorong perbankan menurunkan suku bunga kredit dan membentuk ekspektasi inflasi kedepan tetap rendah.

“Jika BI dan LPS terus konsisten, tren penurunan suku bunga kredit yang sedang terjadi diharapkan akan mengalami penyesuain yang lebih signifikan. Dengan begitu, kita harapkan ini akan efektif mendorong suku bunga kredit agar semakin turun. Tentu kalau ini berhasil akan mendorong permintaan domestik, dan akan mengakselerasi sektor riil ditengah ketidakpastian ekonomi global," tandasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0468 seconds (0.1#10.140)