Rencana IPO Pegadaian kembali diajukan
A
A
A
Sindonews.com - PT Pegadaian (Persero) diperkirakan paling cepat bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir tahun ini. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham penuh Pegadaian akan segera mengajukan rencana tersebut kepada Komite Privatisasi.
Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Jasa Parikesit Suprapto mengatakan, rencana untuk kembali memasukkan Pegadaian dalam program privatisasi BUMN harus diusulkan kembali ke Komite Privatisasi. “Kami akan ajukan dalam waktu dekat,” kata dia di Jakarta, Jumat (13/4/2012).
Lebih lanjut Parikesit menuturkan, usulan tersebut bisa diajukan sebagai usulan tambahan program privatisasi BUMN kepada Komite Privatisasi dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menurut dia, proses menuju IPO Pegadaian minimal bisa selesai dalam 3-4 bulan.
Menteri BUMN Dahlan Iskan sebelumnya menegaskan, akan kembali mempertimbangkan PT Pegadaian (Persero) untuk mencatatkan sahamnya di lantai bursa pada tahun ini. Padahal, pemerintah sudah menunda rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) Pegadaian di tahun ini lantaran dikhawatirkan orientasinya akan berubah mencari laba setelah IPO daripada membantu masyarakat yang membutuhkan.
Dahlan menjelaskan, alasan IPO PT Pegadaian ditunda pada tahun ini karena jika IPO, maka orientasi Pegadaian akan lebih mengarah untuk menaikkan harga saham dengan berupaya menaikkan laba melalui peningkatan bunga yang tinggi.
Kendati demikian, jika PT Pegadaian bisa melepas sahamnya di bursa pada tahun ini, maka perseroan akan mendapatkan dana murah untuk bisa menurunkan bunga.
Selain itu, untuk nasabah yang masuk dalam golongan miskin, Pegadaian juga bisa memberikan komitmen untuk tetap membantu. Jika PT Pegadaian bisa berkomitmen tidak menaikkan bunganya dan melindungi nasabah miskin yang persentasenya sekitar lima persen dari total nasabah perseroan, maka Kementerian BUMN selaku pemegang saham penuh Pegadaian akan memberi izin untuk segera melantai di bursa.
"Kalau Pegadaian memiliki prinsip dan komitmen untuk melakukan itu, kenapa tidak dipikirkan untuk IPO dan kita dorong untuk IPO. Tapi kalau tidak bisa, ya tidak perlu IPO," tutur Dahlan.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Pegadaian Suwhono menuturkan, perusahaan yang dipimpinannya siap berkomitmen untuk tetap membantu segmen masyarakat menengah ke bawah. Bahkan, terhitung 1 April 2012, perseroan telah menurunkan suku bunganya menjadi 1,2 persen per tahun.
"Jadi, kalau diizinkan untuk IPO, kami akan mengemban amanah membantu masyarakat. Dan itu sudah ada di anggaran dasar perseroan," tandas Suwhono.
Disinggung mengenai target dana dan jumlah saham yang akan dilepas ke publik pada saat IPO, dia menyatakan, masih menunggu izin resmi dari pemerintah. Namun, Suwhono menegaskan, di internal perusahaan sudah menyiapkan diri untuk bisa melantai di bursa untuk menjadi perusahaan publik. (ank)
Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Jasa Parikesit Suprapto mengatakan, rencana untuk kembali memasukkan Pegadaian dalam program privatisasi BUMN harus diusulkan kembali ke Komite Privatisasi. “Kami akan ajukan dalam waktu dekat,” kata dia di Jakarta, Jumat (13/4/2012).
Lebih lanjut Parikesit menuturkan, usulan tersebut bisa diajukan sebagai usulan tambahan program privatisasi BUMN kepada Komite Privatisasi dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menurut dia, proses menuju IPO Pegadaian minimal bisa selesai dalam 3-4 bulan.
Menteri BUMN Dahlan Iskan sebelumnya menegaskan, akan kembali mempertimbangkan PT Pegadaian (Persero) untuk mencatatkan sahamnya di lantai bursa pada tahun ini. Padahal, pemerintah sudah menunda rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) Pegadaian di tahun ini lantaran dikhawatirkan orientasinya akan berubah mencari laba setelah IPO daripada membantu masyarakat yang membutuhkan.
Dahlan menjelaskan, alasan IPO PT Pegadaian ditunda pada tahun ini karena jika IPO, maka orientasi Pegadaian akan lebih mengarah untuk menaikkan harga saham dengan berupaya menaikkan laba melalui peningkatan bunga yang tinggi.
Kendati demikian, jika PT Pegadaian bisa melepas sahamnya di bursa pada tahun ini, maka perseroan akan mendapatkan dana murah untuk bisa menurunkan bunga.
Selain itu, untuk nasabah yang masuk dalam golongan miskin, Pegadaian juga bisa memberikan komitmen untuk tetap membantu. Jika PT Pegadaian bisa berkomitmen tidak menaikkan bunganya dan melindungi nasabah miskin yang persentasenya sekitar lima persen dari total nasabah perseroan, maka Kementerian BUMN selaku pemegang saham penuh Pegadaian akan memberi izin untuk segera melantai di bursa.
"Kalau Pegadaian memiliki prinsip dan komitmen untuk melakukan itu, kenapa tidak dipikirkan untuk IPO dan kita dorong untuk IPO. Tapi kalau tidak bisa, ya tidak perlu IPO," tutur Dahlan.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Pegadaian Suwhono menuturkan, perusahaan yang dipimpinannya siap berkomitmen untuk tetap membantu segmen masyarakat menengah ke bawah. Bahkan, terhitung 1 April 2012, perseroan telah menurunkan suku bunganya menjadi 1,2 persen per tahun.
"Jadi, kalau diizinkan untuk IPO, kami akan mengemban amanah membantu masyarakat. Dan itu sudah ada di anggaran dasar perseroan," tandas Suwhono.
Disinggung mengenai target dana dan jumlah saham yang akan dilepas ke publik pada saat IPO, dia menyatakan, masih menunggu izin resmi dari pemerintah. Namun, Suwhono menegaskan, di internal perusahaan sudah menyiapkan diri untuk bisa melantai di bursa untuk menjadi perusahaan publik. (ank)
()