Isu formalin resahkan produsen tahu Depok

Jum'at, 13 April 2012 - 20:07 WIB
Isu formalin resahkan...
Isu formalin resahkan produsen tahu Depok
A A A
Sindonews.com – Pascapenelitian yang dikeluarkan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) terhadap 15 produsen tahu di Kota Depok pada Januari 2010 yang menyebutkan 95 persen tahu di Depok berformalin membuat para produsen tahu resah. Namun hal itu dibantah oleh Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Kesehatan yang sudah menguji ulang tahu tersebut di laboratorium.

"Dinas Kesehatan sudah melakukan tes laboratorium terhadap 15 produsen tahu pada Agustus 2011 dan hasilnya negatif formalin. Ini pertanda tahu di Depok aman dikonsumsi,” kata Wakil Wali Kota Depok, Idris Abdul Shomad di Balai Kota Depok, Jumat (14/04/2012).

Meski begitu tetap harus diwaspadai karena ada dugaan beredarnya tahu berformalin karena ulah pedagang. Misalnya dengan mencampurkan air rendaman tahu dengan formalin.

“Namun ada dugaan bila ada tahu berformalin beredar itu dilakukan oknum pedagang. Karena itu dalam waktu dekat akan kami sidak," kata Wakil Wali Kota Depok, Idris Abdul Shomad di Balai Kota Depok, Jumat (14/04/2012).

Menurut Idris, penelitian yang digunakan UI menggunakan uji kualitatif sehingga hasilnya tidak utuh, berbeda jika diuji secara laboratorium. Dari hasil penelitian itu tak utuh disebutkan 95 persen produksi tahu di Depok mengandung formalin. Penelitian tak utuh juga dilakukan ulang pada Mei 2010 dengan sample 4 produsen.

Hasilnya 12,5 persen tahu berformalin. Pada Juni 2011 kembali FKM menggelar uji kualitatif terhadap 18 produsen 29 persen dan Oktober 2011 hasilnya 23 persen. “Atas pemberitaan ini para produsen tahu resah dan pembelian tentunya menurun,” paparnya.

Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Makanan Dinas Kesehatan Kota Depok, Yulia Oktavia menjelaskan, masyarakat tidak perlu resah, karena uji kualitatif itu sifatnya hanya mencurigai, sedangkan hasil sebenarnya adalah hasil dari uji laboratorium.

"Kalau di tingkat produsen aman, tapi belum tahu jika ditingkat pedagang. Di tingkat pedagang umumnya tahu direndam air mengandung formalin dengan tujuan agar tahan lama," imbuhnya.

Yulia menambahkan, saat ini dari 40 produsen tahu di Depok, sebanyak 20 produsen sudah diuji coba, dan hanya lima yang menjadi binaan. "Kami juga memberikan sertifikasi. Jika dalam pengawasan produsennya bandel maka sertifikasinya dicabut," tandasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0590 seconds (0.1#10.140)