Proyek selter TMB dilanjutkan
A
A
A
Sindonews.com - Pengembang proyek pembangunan selter Trans Metro Bandung (TMB) koridor I, PT Maju Mapan menyatakan kesiapannya kembali melanjutkan pembangunan yang sempat tertunda.
Saat ini diketahui kondisi selter TMB koridor I sangat mengkhawatirkan, 50 persen lebih bangunan selter belum rampung dan banyak kehilangan beberapa barang operasional. Berdasarkan pantauan, salah satu selter di Jalan Soekarno Hatta, besi-besi yang biasa tersusun horizontal sudah banyak hilang. Ditambah aksi vandalisme dengan media cat semprot semakin membuat kumuh.
Pelaksana tugas (Plt) Dinas Perhubungan Kota Bandung Ubad Bachtiar mengatakan, pengembang PT Maju Mapan tengah menyelesaikan proyek yang sebelumnya digarap PT Horison. Dia berharap dalam waktu dekat rampung.
“Mereka sedang mengerjakan pembangunan, yang rusak-rusak pun diperbaiki. Kami tegas saja kalau sanggup teruskan, kalau tidak akan diganti,” ujar Ubad, akhir pekan kemarin.
PT Maju Mapan akhirnya menyanggupi proyek tersebut setelah didesak DPRD dan Pemkot Bandung. Sebelumnya, Komisi C DPRD Kota Bandung telah mengundang Dinas Perhubungan Kota Bandung untuk mempertanyakan kelanjutan pembangunan selter TMB koridor I. Hal itu karena Dewan melihat lebih dari 50 persen bangunan selter TMB koridor I tak terawat.
Menurut Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung Entang Suryaman, ketika ditanyakan ke Dishub ternyata pembangunan TMB itu terkendala pendanaan. “Seperti diketahui, PT Horison tidak sanggup melaksanakan pembangunan selter dan mereka kemudian membuat MoU dengan PT Maju Mapan yang ditargetkan selesai Maret,” katanya.
Kini PT Maju Mapan sudah mendapatkan surat izin, tetapi target selesai pada Maret belum terpenuhi, maka Dishub Kota Bandung harus segera mengambil tindakan tegas, bahkan bila perlu dilakukan tender ulang. “Mekanismenya bagaimana nanti, kami tunggu satu minggu ke depan keputusan masalah ini,” ucapnya.
Dia berharap kontrak kerja dengan PT Horison diputus, karena menghambat pembangunan. DPRD menganggap Pemkot Bandung wanprestasi dan kurang perencanaan dalam pembangunan proyek maupun selter TMB.
Sementara itu, pengguna TMB jurusan Cibiru-Cibeureum, Fikri Fauzan, 23, berharap setelah pembangunan selter oleh pengembang rampung, harus ada pengawasan ketat oleh pihak terkait.
“Sayang kalau sampai ada yang hilang dan coret-coret lagi, masyarakat juga harus sadar. Jangan ambil besi-besinya atau coret-coret begitu, bikin selter kumuh saja, jadi pengawasan dari Dishub juga masyarakat harus menjadikan TMB sebuah kebanggaan,” kata pria yang tinggal di Ciroyom ini. (bro)
()