2013, Sulbar mulai hasilkan migas

Senin, 16 April 2012 - 10:13 WIB
2013, Sulbar mulai hasilkan...
2013, Sulbar mulai hasilkan migas
A A A
Sindonews.com -Provinsi termuda di Indonesia Sulawesi Barat (Sulbar) akan membuktikan bahwa daerah itu memiliki kekayaan alam melimpah, yakni dengan menghasilkan minyak dan gas tahun depan.

Salah satu perusahaan minyak dan gas (migas) yang melakukan eksplorasi di Sulbar ini, PT Pearl Oil merencanakan akan mulai memproduksi migas pada 2013. Perusahaan ini dipastikan akan menuntaskan tahap eksplorasi tahun ini, sehingga setahun sesudahnya Sulbar bisa dipastikan menjadi salah satu daerah penghasil migas. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Sulbar Agussalim Tamadjoe kemarin. Menurutnya, Pear Oil sudah membangun berbagai fasilitasnya di Kalimantan Timur.

Kendati demikian, Sulbar tetap mendapat keuntungan karena kawasan operasi mereka di blok sebuku atau tepatnya di Pulau Lerelerekang adalah wilayah Sulbar. ”Soal sengketa kepemilikan itu dengan Provinsi Kalsel, itu bukan kewenangan saya.Yang saya tahu, Pulau Lerelerekang adalah wilayah kami,” katanya. Menurut dia, keuntungan Sulbar pada 2013 nanti sangat besar. Ini Sesuai PP nomor 5/2005 pasal 27 tentang Dana perimbangan, memberi peluang pada Sulbar untuk mendapatkan dana bagi hasil pengelolaan migas.

Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh saat menggelar pertemuan dengan Penasehat Ahli Bidang Pemerintahan dan Kewilayahan BP Migas Cornelia Oentarti, Kepala Divisi Perwakilan BP Migas Mulyani Wahyono,Kepala BP Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi Budi Agustono dan Vice President Administration and General Affairs Pearl Oil Taufik Rahardjo. Pemprov Sulbar disarankan untuk menyurat pada Mendagri dengan melampirkan Permendagri nomor 43/2011 tentang wilayah administrasi Pulau Lerelerekang. Ditegaskan, BP Migas maupun Pearl Oil secara operasional berkomitmen memberikan manfaat pada Sulbar.

Jika perusahaan asal Uni Emirat Arab itu akan merampungkan ekplorasinya tahun ini, maka lain halnya dengan perusahaan asal Amerika Serikat PT.Marathon Internasional Petrolium yang melakukan eksplorasi di blok Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara (Matra),namun saat ini menghentikan aktifitasnya. Sejak memenangkan te-nder pengelolaan migas pada 2006 silam,perusahaan ini mulai bereksplorasi di blok Pasangkayu dengan luas areal 4.707,63 kilometer persegi. Namun, hingga awal 2012, Marathon belum juga menemukan kandungan migas seperti yang diprediksi sebelumnya.

”Sebenarnya perusahaan itu sudah menemukan kandungan migas di blok Pasangkayu.Tapi jumlahnya tidak sesuai yang diharapkan.Jika dieksploitasi, tidak menguntungkan Marathon karena jumlahnya sedikit atau tipis.Mereka sekarang sedang melakukan kajian ulang,” katanya. Blok Pasangkayu tepat berada di sebelah timur cekungan migas Kutai Kartanegara yang cukup produktif. Namun blok ini cukup dalam, mulai 328 kaki (100 meter) hingga 6.562 kaki (2.000 meter).

Selain Ma-rathon, dua perusahaan lainnya juga gagal mendapatkan migas yang diharapkan yakni, PT Exxon Mobile di blok Suremana (Matra) dan Conoco Philips (Mamuju dan Matra).
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0646 seconds (0.1#10.140)