Telkom-PT KA pererat kerja sama teknologi
A
A
A
Sindonews.com - PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dan PT Kereta Api Indonesia (KA) kembali menjalin sinergi terkait layanan teknologi informasi dan komunikasi. Kerja sama itu meliputi pembangunan data centre dan data recovery centre, e-Ticketing, e-Payment, call centre, e-Health, solusi machine 2 machine dan vending machine, Telkom Solution berbasis Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS), Software as a Service (SaaS), serta Teknologi Cloud Computing.
Sinergi ini disepakati melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding). Langkah ini akan semakin mengukuhkan kerja sama di antara kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut dan meningkatkan value masing-masing perusahaan. MoU/Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah serta Direktur Utama PT KA Ignasius Jonan.
“Kesinambungan sinergi antara pelaku usaha transportasi, dalam hal ini PT KA, serta pelaku usaha jasa telekomunikasi dan informasi, dalam hal ini Telkom, perlu terus ditingkatkan untuk semakin mengokohkan peran kedua perusahaan,” ungkap Rinaldi dalam keterangan tertulis yang dikutip dari okezone, Selasa (17/4/2012).
Kerja sama Telkom dan PT KA tersebut, merupakan bukti nyata sinergi antara dua BUMN besar di Indonesia. “Sinergi ini tentunya diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap value maupun kegiatan operasional kedua belah pihak, yang ke depannya diharapkan akan memicu munculnya sinergi-sinergi BUMN yang lain,” ujarnya.
Sementara itu, Ignasius mengatakan, dengan ditandatanganinya MoU tersebut semakin terbuka peluang bagi KAI dan Telkom meningkatkan sinergi. “Pengalaman dan kekuatan Telkom dalam mengelola layanan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi akan sangat bermanfaat untuk mengembangkan bisnis transportasi yang dikelola KAI serta meningkatkan kepuasan penumpang,” papar Ignasius.
Salah satu strategi PT KA untuk meningkatkan pendapatannya selain mendatangkan 20 lokomotif baru dari General Electric USA adalah peningkatan sistem teknologi informasi dengan mengembangkan sistem ticketing yang setara dengan sistem ticketing perusahaan penerbangan.
Telkom dan KAI telah merintis sinergi melalui penandatanganan MoU di Kementerian BUMN pada 23 Februari 2010. Salah satu gebrakan Sinergi BUMN pada 2010 tersebut adalah sinergi empat moda transportasi yang didukung penuh oleh Telkom. PT KA, DAMRI, Indonesia Ferry dan PELNI bekerja sama dengan Telkom mengimplementasikan single ticketing, Tiket Terpadu Antar Moda (TiTAM) serta solusi Rail Ticketing System (RTS) PT KA.
Saat ini seluruh kereta komersial PT KA sudah menggunakan aplikasi RTS. Salah satu channel penjualan RTS adalah Railbox. Telkom telah menempatkan 10 Railbox di stasiun besar dan di Mall EX Plaza Indonesia yang telah diluncurkan pada 5 April 2012.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menargetkan pendapatan dari angkutan penumpang sepanjang 2012 naik 7,94 persen menjadi Rp3,26 triliun dibandingkan target pendapatan 2011 sebesar Rp3,02 triliun. Pendapatan jasa angkutan barang tumbuh signifikan dibandingkan pertumbuhan pendapatan angkutan penumpang akibat investasi sarana yang dilakukan perseroan sejak awal 2011.
Peningkatan channel penjualan tiket yang tidak hanya melalui loket di stasiun, tetapi juga melalui agen, B2B (Posindo, Indomaret, Citos), Call Center 121 serta Vending Machine atau Railbox serta kemudahan lain melalui Internet dan Mobile Reservation.
Sinergi ini disepakati melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding). Langkah ini akan semakin mengukuhkan kerja sama di antara kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut dan meningkatkan value masing-masing perusahaan. MoU/Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah serta Direktur Utama PT KA Ignasius Jonan.
“Kesinambungan sinergi antara pelaku usaha transportasi, dalam hal ini PT KA, serta pelaku usaha jasa telekomunikasi dan informasi, dalam hal ini Telkom, perlu terus ditingkatkan untuk semakin mengokohkan peran kedua perusahaan,” ungkap Rinaldi dalam keterangan tertulis yang dikutip dari okezone, Selasa (17/4/2012).
Kerja sama Telkom dan PT KA tersebut, merupakan bukti nyata sinergi antara dua BUMN besar di Indonesia. “Sinergi ini tentunya diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap value maupun kegiatan operasional kedua belah pihak, yang ke depannya diharapkan akan memicu munculnya sinergi-sinergi BUMN yang lain,” ujarnya.
Sementara itu, Ignasius mengatakan, dengan ditandatanganinya MoU tersebut semakin terbuka peluang bagi KAI dan Telkom meningkatkan sinergi. “Pengalaman dan kekuatan Telkom dalam mengelola layanan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi akan sangat bermanfaat untuk mengembangkan bisnis transportasi yang dikelola KAI serta meningkatkan kepuasan penumpang,” papar Ignasius.
Salah satu strategi PT KA untuk meningkatkan pendapatannya selain mendatangkan 20 lokomotif baru dari General Electric USA adalah peningkatan sistem teknologi informasi dengan mengembangkan sistem ticketing yang setara dengan sistem ticketing perusahaan penerbangan.
Telkom dan KAI telah merintis sinergi melalui penandatanganan MoU di Kementerian BUMN pada 23 Februari 2010. Salah satu gebrakan Sinergi BUMN pada 2010 tersebut adalah sinergi empat moda transportasi yang didukung penuh oleh Telkom. PT KA, DAMRI, Indonesia Ferry dan PELNI bekerja sama dengan Telkom mengimplementasikan single ticketing, Tiket Terpadu Antar Moda (TiTAM) serta solusi Rail Ticketing System (RTS) PT KA.
Saat ini seluruh kereta komersial PT KA sudah menggunakan aplikasi RTS. Salah satu channel penjualan RTS adalah Railbox. Telkom telah menempatkan 10 Railbox di stasiun besar dan di Mall EX Plaza Indonesia yang telah diluncurkan pada 5 April 2012.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menargetkan pendapatan dari angkutan penumpang sepanjang 2012 naik 7,94 persen menjadi Rp3,26 triliun dibandingkan target pendapatan 2011 sebesar Rp3,02 triliun. Pendapatan jasa angkutan barang tumbuh signifikan dibandingkan pertumbuhan pendapatan angkutan penumpang akibat investasi sarana yang dilakukan perseroan sejak awal 2011.
Peningkatan channel penjualan tiket yang tidak hanya melalui loket di stasiun, tetapi juga melalui agen, B2B (Posindo, Indomaret, Citos), Call Center 121 serta Vending Machine atau Railbox serta kemudahan lain melalui Internet dan Mobile Reservation.
()