Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS

Senin, 31 Maret 2025 - 10:31 WIB
loading...
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Kerajaan bisnis taipan Hong Kong, Li Ka-shing menjadi sasaran kritik setelah CK Hutchison Holdings memutuskan menjual aset pelabuhan Terusan Panama kepada konsorsium yang mencakup perusahaan investasi AS. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kerajaan bisnis taipan Hong Kong , Li Ka-shing menjadi sasaran kritik setelah CK Hutchison Holdings memutuskan menjual aset pelabuhan Terusan Panama kepada konsorsium yang mencakup perusahaan investasi AS BlackRock Inc. Keputusan orang terkaya di Hong Kong itu tampaknya membuat marah Beijing.

Selama sepekan terakhir, media lokal melontarkan komentar pedas yang didukung negara atas kesepakatan tentatif oleh Hutchison, yang dikendalikan oleh keluarga Li.



Situasi ini menimbulkan pertanyaan tentang kesepakatan itu dan menyoroti tekanan yang dihadapi pebisnis Hong Kong saat mereka menyeimbangkan tuntutan dari Beijing untuk loyalitas nasional dan kepentingan kapitalis mereka sendiri di pusat keuangan Asia yang dulunya bebas. I

Berikut fakta-fakta terkait orang terkaya Hong Kong yang Jual Pelabuhan Panama ke AS

1. Taipan Terkaya Hong Kong

Dijuluki "Superman", Li adalah salah satu dari 50 orang terkaya di dunia, ketika Forbes menghitung kekayaan bersihnya sebesar USD38 miliar. Berusia 96 tahun, Li pensiun dari posisinya sebagai chairman CK Hutchison pada 2018, digantikan oleh putra sulungnya Victor. Tapi Li masih menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di Hong Kong.

Kisah Li yang menjadi miliarder sejalan dengan kebangkitan bekas koloni Inggris itu. Kerajaan bisnisnya menyentuh hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari di Hong Kong, mulai dari properti dan supermarket hingga telekomunikasi dan utilitas.

Secara global, kerajaan bisnis Li memiliki aset termasuk jaringan toko obat Inggris Superdrug dan operator jaringan telepon seluler Eropa Three.

Anak perusahaan Hutchison telah mengoperasikan pelabuhan di kedua ujung Terusan Panama sejak 1997. Hal itu menjadi salah satu alasan kenaa Presiden AS Donald Trump menuduh adanya campur tangan China dalam jalur pelayaran terpenting.

2. Hubungan Li dengan Beijing

Pengaruh Li telah melewati sektor bisnis yang digelutinya, hingga ke ranah politik. Pengamat yang menyoroti hubungan antara Beijing dan Hong Kong mengatakan, para pemimpin Partai Komunis yang berkuasa pernah memahami bahwa dukungan dari sektor bisnis sangat penting untuk mempertahankan sistem kapitalis Hong Kong.

Ini sangat penting secara strategis bagi ekonomi China daratan, mengingat peran jaringan dan sumber daya global mereka dalam pembangunan negara itu. Jadi, Li memiliki pengaruh politik yang penting.

Tetapi Li mendapatkan kritik keras atas beberapa keputusan bisnis yang diambilya. Salah satunya ketika dia menjual beberapa aset China daratan pada tahun 2015, sebuah artikel yang diterbitkan oleh think tank yang berafiliasi dengan kantor berita resmi China Xinhua menuduhnya tidak bermoral.

Selama protes pro-demokrasi pada tahun 2019, Li juga mendapatkan kecaman dari beberapa pendukung pro-Beijing karena ambivalensinya yang dirasakan tentang kerusuhan tersebut. Beberapa pemimpin bisnis Hong Kong lainnya mengadopsi sikap yang lebih keras.

3. Kesepakatan pelabuhan Panama

CK Hutchison pada 4 Maret 2025 lalu, mengumumkan bahwa mereka akan menjual semua sahamnya di Hutchison Port Holdings dan di Hutchison Port Group Holdings ke konsorsium yang juga mencakup anak perusahaan BlackRock Global Infrastructure Partners dan Terminal Investment Limited, yang diketuai oleh keturunan pelayaran Italia Diego Aponte, yang keluarganya dilaporkan sudah lama memiliki hubungan dengan Li.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Begini Nasib Jalan Trans...
Begini Nasib Jalan Trans Papua, 4 Wilayah Pemekaran Jadi Fokus Pembangunan
IHSG Terus Menanjak...
IHSG Terus Menanjak Naik, Pagi Ini Dibuka Sentuh 6.452
Lonjakan Harga Emas...
Lonjakan Harga Emas Belum Selesai! Diprediksi Sentuh Rp2 Juta per Gram
Harvard Tak Mau Tunduk...
Harvard Tak Mau Tunduk Ancaman Trump, Dana Hibah Rp37 Triliun Dicabut
Hadapi Tarif AS, Indonesia...
Hadapi Tarif AS, Indonesia Ingin Negosiasi Konkret dan Menguntungkan
Trump Mencla-mencle,...
Trump Mencla-mencle, Kini Mau Tunda Tarif Impor Mobil
Harga Emas Malas Bergerak...
Harga Emas Malas Bergerak Dibanderol Rp1.896.000/Gram, Berikut Rincian Lengkapnya
Indonesia Bisa Salip...
Indonesia Bisa Salip AS Soal Kapasitas Pembangkit Listrik Panas Bumi
Hanya Ada Satu Orang...
Hanya Ada Satu Orang Arab di Antara 53 Miliarder Olahraga 2025, Hartanya Rp18,3 Triliun
Rekomendasi
Penjualan Motor Maret...
Penjualan Motor Maret 2025 Anjlok! Target 6,5 Juta Unit Tidak Tercapai?
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Max Rabu 16 April 2025, Klaim Sekarang!
3 Pejabat KPK Jadi Kapolda,...
3 Pejabat KPK Jadi Kapolda, Nomor 2 Pernah Tugas di BNN
Berita Terkini
Begini Nasib Jalan Trans...
Begini Nasib Jalan Trans Papua, 4 Wilayah Pemekaran Jadi Fokus Pembangunan
24 menit yang lalu
Harga Emas Antam Menggila...
Harga Emas Antam Menggila Tembus Rp1.916.000 per Gram, Level Tertinggi Sepanjang Masa
1 jam yang lalu
10 Negara dengan Tarif...
10 Negara dengan Tarif Listrik Termahal di Dunia
1 jam yang lalu
IHSG Terus Menanjak...
IHSG Terus Menanjak Naik, Pagi Ini Dibuka Sentuh 6.452
2 jam yang lalu
Ekspansi Kedai Kopi...
Ekspansi Kedai Kopi RI Tembus Pasar Australia
2 jam yang lalu
Lonjakan Harga Emas...
Lonjakan Harga Emas Belum Selesai! Diprediksi Sentuh Rp2 Juta per Gram
3 jam yang lalu
Infografis
Ini Tersangka Serangan...
Ini Tersangka Serangan Mobil yang Tewaskan 15 Orang di AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved