Renegosiasi gas Tangguh harus dipercepat
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah segera akan melakukan percepatan proses renegosiasi kontrak harga jual gas Kilang Tangguh di Papua kepada Kontraktor Fujiyan dari China.
"Kami akan mempercepatnya (renegosiasi kontrak tangguh)," ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Widjajono Partowidagdo di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (17/4/2012).
Lebih lanjut disampaikannya, sejauh ini proses renegosiasi ini dilakukan sesuai dengan klausul kontrak. Dapat diketahui dalam aturannya renegosiasi kontrak dilakukan empat tahun sekali dan dilakukan terakhir di tahun 2010 lalu.
"Delapan persen total penerimaan negara dari ekspor migas dari Tangguh dan 50 persen dari ekspor gas secara keseluruhan," tambahnya.
Kementerian ESDM sebelumnya telah membentuk tim renegosiasi di awal tahun ini. Tim tersebut akan bekerja untuk mengkaji ulang harga jual gas Tangguh ke China sesuai dengan klausul.
Deputi Pengendalian Operasi Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Rudi Rubiandini, sebelumnya sudah menyatakan, BP Migas mendukung penuh niat pemerintah untuk melakukan renegosiasi secepatnya. Dukungan tersebut sudah dimulai dengan pemberian data yang diperlukan bagi kepentingan pemerintah.
"Jika pemerintah ingin bisa mencapai kesepakatan harga LNG Tangguh tahun depan, pemerintah harus memulai renegosiasi maksimal pertengahan tahun ini. Biasanya, pembahasan harga berlangsung selama enam bulan. Kalau ingin ada keputusan tahun depan, pertengahan tahun harus mulai,” ujar Rudi. (bro)
()