Hujan masih tinggi, petani mulai tanam padi

Selasa, 17 April 2012 - 15:12 WIB
Hujan masih tinggi,...
Hujan masih tinggi, petani mulai tanam padi
A A A
Sindonews.com – Sepekan terakhir hampir seluruh wilayah di Kabupaten Bangkalan, masih diguyur hujan. Kondisi tersebut, cukup membantu warga khususnya kalangan petani padi untuk kembali bercocok tanam. Pasokan air yang mencukupi membuat kalangan petani optimis bisa panen melebihi target.

Pantauan dari Seputar Indonesia (SINDO), setidaknya ada beberapa kecamatan yang sudah memasuki masa tanam padi, bahkan telah memasuki masa tanam yang ketiga. Adapun beberapa kecamatan tersebut, seperti kecamatan kota, Burneh, Socah, Tragah dan sebagian Kamal.

Curah hujan yang cukup tinggi, juga bisa membuat kalangan buruh tanam bibit padi bisa kembali bekerja. Kini, mereka mulai banjir pesanan untuk tanam bibit padi, dengan ongkos atau bayaran yang tergolong cukup.

“Hujan masih turun, sehingga membuat kami tidak kuatir untuk kembali menanam padi. Ini sudah memasuki masa tiga kali tanam,” ujar petani asal kecamatan Burneh, Sofyan, Selasa (17/4/2012).

Sofyan menjelaskan, dengan masih turunnya hujan, membuat dirinya dan petani bisa memasuki masa panen untuk yang ketiga kalinya. Di mana, sebagian dari hasil panen akan disimpan untuk kebutuhan selama masa kemarau, yang kemudian digiling untuk bisa dikonsumsi jadi beras.

Para petani sendiri, tidak begitu kuatir dengan pasokan air yang ada, karena hujan diprediksi masih akan turun sepanjang bulan April ini. Cuma, para petani masih sering mengeluhkan modal untuk masa tanam, yang biasanya ditempuh dengan cara pinjam dan dibayar setelah masa panen.

“Kalau tanam padi, tidak cukup dengan modal Rp1 juta. Sebab, untuk ongkos buruh tanam saja sekarang minimal Rp50 ribu per orang, tinggal dikalikan berapa orang saja dan belum termasuk yang lain,” urai Mahmud, petani padi asal Kecamatan Tragah.

Terpisah, ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bangkalan, Suhudi, menyatakan, bahwa secara iklim kondisi Bangkalan cukup beruntung karena sering terjadi hujan. Kondisi tersebut, membuat untung para petani yang bisa memasuki masa tanam dan panen minimal tiga kali.

Cuma, yang menjadi persoalan adalah modal dari petani padi untuk memulai masa tanam. Sebab, setelah masa panen, hampir sekitar 70 persen dari hasil panen digunakan untuk membayar hutang yang digunakan untuk masa tanam.

“Sehingga kami berharap ada kebijakan dari pemerintah yang pro petani. Semisal, untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga bisa diambil oleh petani,” urainya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0468 seconds (0.1#10.140)