Obligasi Indosat Rp2,5 T

Rabu, 18 April 2012 - 09:03 WIB
Obligasi Indosat Rp2,5 T
Obligasi Indosat Rp2,5 T
A A A


Sindonews.com - PT Indosat Tbk (ISAT) berencana menerbitkan obligasi Indosat Konvensional bunga tetap dan sukuk ijarah dengan jumlah total emisi sebesar Rp2,5 triliun dan jangka waktu maksimal 10 tahun.

Penerimaan bersih dari penerbitan Obligasi Indosat ini terutamaakan digunakan untuk investasi dan pembayaran utang. Grup Head Corporate Secretary ISAT Strasfiatri Auliana menjelaskan, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), perusahaan pemeringkat yang telah ditunjuk Indosat, telah menerbitkan peringkat idAA+ (Double A Plus Stable Outlook) untuk obligasi Indosat ini.

“Penerbitan Obligasi Rupiah Indosat ini dibantu oleh sindikasi penjamin emisi yang terdiri dari PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT HSBC Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia. Bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa 17 April 2012.

Tahun ini, ungkap Auliana, perseroan memang fokus melunasi utang-utang yang jatuh tempo senilai Rp2 triliun dan USD141 juta. Utang yang jatuh tempo tahun ini berasal dari Bank Mandiri dan pihak asing. Pelunasan utang dipercepat karena memiliki beban bunga tinggi. Selain itu, perseroan telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

Perjanjian tersebut terkait dengan pembelian 2.500 tower milik Indosat yang dipastikan akan rampung pada kuartal II tahun ini.

Dia mengungkapkan, kinerja tahun lalu perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp835 miliar atau meningkat sekitar 29 persen dibanding 2010. Naiknya laba bersih perusahaan seiring naiknya pendapatan perseroan pada periode yang sama tahun lalu.

Sepanjang 2011,pendapatan usaha perseroan tumbuh 3,9 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp20,577 triliun. Naiknya pendapatan terutama didukung oleh pertumbuhan dalam bisnis seluler.

Pendapatan seluler perseroan sepanjang tahun lalu meningkat sekitar 4,5 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp16,751 triliun. Naiknya pendapatan seluler didukung bertambahnya jumlah pelanggan mencapai 51,7 juta.

Sedangkan, pendapatan nonseluler bertumbuh 1,5 persen didorong meningkatnya penggunaan sirkuit layanan data. Sementara, EBITDA margin pada tahun lalu tercatat sebesar 45,7 persen. Presiden Direktur HSBC Securities Harimantoro memperkirakan, obligasi tersebut akan diterbitkan pada Juni mendatang. “Dalam waktu dekat, kami akan menyampaikan proposalnya ke Bapepam-LK,” tuturnya.

Kemungkinan, sebagian besar obligasi tersebut akan ditawarkan kepada investor lokal. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5317 seconds (0.1#10.140)