IMF perlu dana tambahan USD400 M
A
A
A
Sindonews.com - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) berharap mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham pada pekan ini guna meningkatkan pendanaannya sebesar USD400 miliar.
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan, sekitar dua pertiga dari jumlah tersebut sebenarnya diperlukan pada bulan lalu untuk mengatasi krisis Eropa. Namun, keberhasilan beberapa negara dalam penggalangan dana di pasar keuangan pada kuartal I/2012 telah meringankan tekanan krisis utang zona euro.
“Saya sungguh berharap, pekan ini kami akan mencapai kesepakatan untuk mencapai dana USD400 miliar. Kami akan melakukannya sebisa mungkin,” kata Lagarde seperti dikutip Reuters kemarin.
Pernyataan mantan Menteri Keuangan Prancis itu merujuk pada keberhasilan Italia yang dianggap telah mampu mengembalikan kepercayaan pasar sejak Roma menyepakati peningkatan pengawasan oleh IMF pekan lalu.
Pekan ini IMF dan Bank Dunia akan mengadakan pertemuan musim panas di Washington guna membahas peningkatan sumber pendanaan IMF.
Pertemuan yang puncaknya digelar pada19–20 Aprilitukemungkinan akan menyepakati peningkatan sumber pendanaan IMF antara USD400–500 miliar, bukan USD600 miliar seperti yang perkiraan pada Januari lalu.
Lebih lanjut Lagarde mengutarakan, IMF siap menunggu beberapa pekan lagi untuk mendapatkan pengesahan peningkatan dana karena masih banyak negara memerlukan persetujuan dari parlemen.
Selain pertemuan IMF bersama otoritas keuangan negaranegara maju dan berkembang di Washington, pada saat hampir bersamaan G-20 juga akan menggelar pertemuan diMeksiko pada 18–20 April untuk membahas persoalan yang sama.
Wakil Menteri Keuangan Korea Selatan Shin Je-yoon mengatakan, KTT G-20 yang akan digelar pada 18–20 April di Meksiko akan membahas mengenai kesepakatan terhadap peningkatan sumber pendanaan dari IMF.
“Negara-negara kunci seperti Amerika Serikat (AS) dan Kanada belum menyatakan posisinya mengenai masalah ini, jadi saya rasa akan sangat sulit untuk mencapai kesepakatan tersebut,” paparnya.
Dia menambahkan, walaupun Seoul telah menyatakan bersedia membantu IMF, saat ini Korea Selatan tengah mempertimbangkan berapa banyak kontribusi yang akan diberikan kepada lembaga keuangan internasional tersebut.
Menteri Keuangan Jepang Jun Azumi mengungkapkan, pihaknya akan menyediakan pinjaman sebesar USD60 miliar untuk IMF guna memperkuat sumber dayanya yang diharapkan bisa mencegah penularan krisis utang kawasan Eropa.
Menanggapi hal itu, Lagarde mengutarakan,keputusan tersebut merupakan langkah yang penting guna meningkatkan upaya untuk mencegah dan melawan krisis serta mempromosikan stabilitas ekonomi global.
“Saya menyerukan kepada negara anggota IMF untuk mengikuti langkah yang dilakukan Jepang. Saya sangat berterima kasih untuk dukungan Jepang dan komitmen yang kuat terhadap multilateralisme” ungkap Lagarde.
Sekadar diketahui, kontribusi Jepang tersebut akan melengkapi sumber daya sebesar USD200 miliar yang berasal dari kawasan Eropa.
Di bagian lain, Menteri Perdagangan Selandia Baru Tim Groser mengatakan, Selandia Baru untuk pertama kalinya akan menghadiri KTT G-20 yang memfokuskan kepada liberalisasi perdagangan sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi global yang cepat berubah.
“Selandia Baru telah diundang untuk berpartisipasi dalam KTT G-20 yang sangat penting guna menunjukkan bagaimana negara berkembang menyelenggarakan perdagangan internasional dan forum ekonomi,” imbuhnya.
Dia menambahkan, para menteri perdagangan juga akan mendiskusikan bagaimana perekonomian yang saat ini saling terhubung melalui rantai nilai global serta apa manfaatnya untuk kebijakan perdagangan dan ekonomi.
Sekadar informasi, 19 menteri dan enam wakil menteri dari G-20 akan hadir dalam KTT yang digelar pada 18–20 April, termasuk Spanyol, Kamboja, Selandia Baru, dan Singapura. (bro)
()