Danamon tetap fokus pada sektor mikro
A
A
A
Sindonews.com - Rencana akuisisi PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) oleh DBS tidak akan mengubah fokus bisnisnya, yakni tetap di sektor mikro. Proporsi kredit mikro di Danamon setelah akuisisi diperkirakan akan mendekati 70 persen.
"Iya, kita masih akan fokus pada mikro dan itu bisnis kita. Kami akan memperkuat Danamon dalam kredit mikronya," ujar Presiden Direktur Bank Danamon Henry Ho, di Hotel Four Season, Kuningan, Jakarta, Rabu, (18/4/2012).
Ia juga menambahkan untuk ke depannya diharapkan bisnis Bank Danamon yang fokus kepada sektor ritel bisa bersinergi dan melengkapi bisnis DBS yang memiliki fokus kepada sektor korporasi dan komersial.
"Kita melanjutkan untuk investasi (pengucuran kredit) pada kredit mikro. Seperti diketahui, DBS itu kuat dalam bisnis (penyaluran kredit) makro, jika kita gabung (DBS dan Danamon) bisnis kita menjadi lebih luas," terangnya.
Terkait dengan akuisisi yang dilakukan DBS Group, pihaknya menunggu persetujuan dari Bank Indonesia (BI), serta menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). "Saya tidak mau berkomentar banyak soal itu," ujar Henry.
Seperti diketahui pada berita sebelumnya Direktur Pengawasan Perbankan Bank Indonesia Endang Kusulanjari mengaku ditegur Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution. Teguran itu terkait dengan rencana pembelian Bank Danamon oleh Bank DBS Singapura.
"Akuisisi Bank Danamon oleh DBS itu kita tahu dari bisnis plan mereka. Kenapa kita tidak bisa mendeteksi sejak dini? Saya sampai ditegur oleh Pak Darmin," ungkap Endang. (ank)
"Iya, kita masih akan fokus pada mikro dan itu bisnis kita. Kami akan memperkuat Danamon dalam kredit mikronya," ujar Presiden Direktur Bank Danamon Henry Ho, di Hotel Four Season, Kuningan, Jakarta, Rabu, (18/4/2012).
Ia juga menambahkan untuk ke depannya diharapkan bisnis Bank Danamon yang fokus kepada sektor ritel bisa bersinergi dan melengkapi bisnis DBS yang memiliki fokus kepada sektor korporasi dan komersial.
"Kita melanjutkan untuk investasi (pengucuran kredit) pada kredit mikro. Seperti diketahui, DBS itu kuat dalam bisnis (penyaluran kredit) makro, jika kita gabung (DBS dan Danamon) bisnis kita menjadi lebih luas," terangnya.
Terkait dengan akuisisi yang dilakukan DBS Group, pihaknya menunggu persetujuan dari Bank Indonesia (BI), serta menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). "Saya tidak mau berkomentar banyak soal itu," ujar Henry.
Seperti diketahui pada berita sebelumnya Direktur Pengawasan Perbankan Bank Indonesia Endang Kusulanjari mengaku ditegur Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution. Teguran itu terkait dengan rencana pembelian Bank Danamon oleh Bank DBS Singapura.
"Akuisisi Bank Danamon oleh DBS itu kita tahu dari bisnis plan mereka. Kenapa kita tidak bisa mendeteksi sejak dini? Saya sampai ditegur oleh Pak Darmin," ungkap Endang. (ank)
()