Pemerintah klaim pembatasan BBM akan hemat Rp20 T
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah menjamin jika pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jadi terealisasi pada tahun 2012 ini, maka akan menghemat Rp20 triliun dari anggaran negara.
"Kita akan menekan, tidak terjadi over dari angka 40 juta KL itu. Kalau over segitu nilainya diatas 20 triliun. Jangan sampai terjadi," tegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Jakarta, Rabu (18/4/2012).
Angka tersebut diasumsikan setelah memproyeksi konsumsi BBM bersubsidi yang akan melewati target 40 juta KL. Menurut Hatta, jika tidak ada pengendalian, maka dimungkinkan akan mencapai 44 juta KL.
"Tadi sudah saya katakan kalau tidak ada pengendalian dari 40 juta KL maka akan menjadi 44 juta Kl. Angka penghematannya itu tergantung harga ICP-nya. Jika rata-rata 119 atau 120 akan kita tidak bisa menaikkan, jadi itu hasilnya," jelasnya.
Mengenai konsep pembatasan, Hatta masih belum bisa membeberkan, karena sedang di kaji bersama. "Namanya masih digodok kamu sudah tanya, namanya digodok itu sampai matang baru dimakan, nanti saya ceritakan kalau sudah selesai," pungkasnya.
Pada berita sebelumnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bila aturan pembatasan BBM subsidi bagi mobil pemerintah paling mudah diimplementasikan dan akan keluar peraturannya pada akhir April 2012 ini.
"Pembatasan itu banyak caranya, yang mudah adalah dilakukan pembatasan dari mobil pemerintah karena itu bisa pakai perintah. Sementara jika mobil masyarakat harus diatur. Diketahui 77 persen BBM jatuh ke tangan yang tidak pantas, hal ini yang harus di batasi," ucap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik.
Mengenai konsep pembatasan, beberapa opsi diakuinya juga sedang dalam tahap pembahasan. Tapi yang lebih mudah akan ditujukan kepada mobil pemerintah.
Sebelumnya, pemerintah berniat melakukan membuat aturan tegas terkait dengan penggunaan BBM bersubsidi pada mobil mewah Mei mendatang. Selain melakukan pembatasan BBM subsidi, pemerintah juga mengaku akan terus melakukan hal lain seperti penggunaan konverter kit, menambah SPBG dan penggunaan pertamax. (ank)
"Kita akan menekan, tidak terjadi over dari angka 40 juta KL itu. Kalau over segitu nilainya diatas 20 triliun. Jangan sampai terjadi," tegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Jakarta, Rabu (18/4/2012).
Angka tersebut diasumsikan setelah memproyeksi konsumsi BBM bersubsidi yang akan melewati target 40 juta KL. Menurut Hatta, jika tidak ada pengendalian, maka dimungkinkan akan mencapai 44 juta KL.
"Tadi sudah saya katakan kalau tidak ada pengendalian dari 40 juta KL maka akan menjadi 44 juta Kl. Angka penghematannya itu tergantung harga ICP-nya. Jika rata-rata 119 atau 120 akan kita tidak bisa menaikkan, jadi itu hasilnya," jelasnya.
Mengenai konsep pembatasan, Hatta masih belum bisa membeberkan, karena sedang di kaji bersama. "Namanya masih digodok kamu sudah tanya, namanya digodok itu sampai matang baru dimakan, nanti saya ceritakan kalau sudah selesai," pungkasnya.
Pada berita sebelumnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bila aturan pembatasan BBM subsidi bagi mobil pemerintah paling mudah diimplementasikan dan akan keluar peraturannya pada akhir April 2012 ini.
"Pembatasan itu banyak caranya, yang mudah adalah dilakukan pembatasan dari mobil pemerintah karena itu bisa pakai perintah. Sementara jika mobil masyarakat harus diatur. Diketahui 77 persen BBM jatuh ke tangan yang tidak pantas, hal ini yang harus di batasi," ucap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik.
Mengenai konsep pembatasan, beberapa opsi diakuinya juga sedang dalam tahap pembahasan. Tapi yang lebih mudah akan ditujukan kepada mobil pemerintah.
Sebelumnya, pemerintah berniat melakukan membuat aturan tegas terkait dengan penggunaan BBM bersubsidi pada mobil mewah Mei mendatang. Selain melakukan pembatasan BBM subsidi, pemerintah juga mengaku akan terus melakukan hal lain seperti penggunaan konverter kit, menambah SPBG dan penggunaan pertamax. (ank)
()