BNI bagi dividen Rp1,165 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan membagikan dividen senilai Rp1,165 triliun. Jumlah itu merupakan 20% dari laba bersih perseroan tahun 2011 yang mencapai Rp5,8 triliun.
Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo mengatakan, dengan dividen sebesar Rp1,165 triliun, maka setiap satu saham berhak untuk menerima dividen sebesar Rp62,48.
Selain itu, RUPST juga membagi porsi keuntungan sebesar 10% atau Rp582,59 miliar sebagai cadangan tujuan guna mendukung investasi. 10% atau Rp582,59 miliar untuk cadangan umum dan wajib.
Sebesar 1% atau Rp58,26 miliar untuk dana program kemitraan. 3% atau Rp174,78 miliar untuk dana program bina lingkungan.
“Sebesar 56% atau Rp3,26 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan,” ungkap Gatot usai rapat umum pemegang saham (RUPS) di Jakarta, Rabu 18 April 2012.
Menurut Gatot, laba ditahan ini akan memenuhi target pertumbuhan kredit perseroan yang dipatok sebesar 18–22%.
Untuk mencapai tujuan tersebut, BNI akan fokus untuk mencapai pertumbuhan keuangan yang berkelanjutan dengan beberapa kebijakan strategis yang akan dilakukan di 2012.
Beberapa kebijakan strategis itu di antaranya, sinergi bisnis dan consumer banking dengan target return on asset (RoA) minimal 2,9% dan return on equity (ROE) minimal 20%.
Kemudian, pertumbuhan aset yang berkualitas dengan pertumbuhan kredit 18–22% dengan coverage ratio minimal 120% dan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/ NPL) maksimum 3,5%.
Strategi ketiga menyangkut pencapaian dana pihak ketiga (DPK) dengan target sebesar 13–15% dan mempertahankan rasio dana murah di atas 60%, kemudian target peningkatan efisiensi operasional yaitu cost to income ratio (CIR) maksimal 50%, peningkatan consumer experience dengan tetap mempertahankan best five bank dalam negeri dengan servis terbaik dan memperkuat BNI Incorporated.
Dalam RUPS, diputuskan juga pengangkatan Staf Ahli Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Daniel Theodore Sparinga, sebagai anggota baru komisaris perseroan menggantikan Ekoputro Adijayanto.
Di sisi lain, Direktur Treasury dan Financial Institution BNI Adi Setianto mengatakan, akan mengoperasikan layanan Japan Desk yang bekerja sama dengan 11 bank regional pada Juni 2012.
Kerja sama ini mencakup pembukaan rekening baru, penyimpanan uang,transaksi perbankan, serta penyaluran pinjaman dalam rupiah. Melalui layanan Japan Desk, BNI akan menempatkan petugas representatif di kantor bank-bank regional Jepang.
Sebaliknya, di bank-bank regional tersebut juga akan menempatkan petugas repre-sentatifnya di kantor BNI di Indonesia.
Target layanan baru ini adalah nasabah small medium enterprise (SME/perusahaan menengah) dari kesebelas bank regional Jepang. Pemerintah Jepang mendorong SME ini berekspansi ke luar Jepang pasca pulihnya ekonomi akibat gempa. Tiga negara utama yang menjadi tujuan ekspansi tersebut adalah China,Thailand, dan Indonesia.
“BNI bisa menjembatani nasabah SME Jepang yang ingin berbisnis di Indonesia. Bank regional kan belum mengerti Indonesia, nanti kami yang mengenalkan. Mereka menargetkan mau membuka kawasan industri di Indonesia, terutama di luar Jawa” ujar Adi. (bro)
()