Amankan stok, Bulog tambah 321 ton beras petani
A
A
A
Sindonews.com – Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumatera Utara (Sumut) kembali melakukan pembelian beras petani sebanyak 321 ton setelah musim panen besar padi di daerah itu berakhir pada Maret lalu.
”Hingga pekan ini ada tambahan pembelian sebanyak 321 ton. Sebelumnya pembelian yang telah dilakukan di akhir Maret sejumlah 445 ton. Sehingga total pembelian beras petani Sumut mencapai 766 ton,” ujar Humas Bulog Sumut Rusli di Medan, kemarin.
Rusli mengatakan, pembelian terbanyak dari total 766 ton itu berasal dari Bulog Sub Divre Padang Sidempuan sebesar 371 ton. diikuti Sub Divre Medan 320 ton, Pematang Siantar 27 ton, kisaran 25 ton, dan Rantau Prapat 23 ton.
Menurut Rusli, selama dua pekan terakhir ini ada penambahan pembelian yang dilakukan Bulog pada Sub Divre Padang Sidempuan. “Serta ada juga pembelian di daerah baru yaitu di bawah Sub Divre Pematang Siantar dan Prapat,” katanya. Harga beli beras petani, kata Rusli, masih sama seperti harga pembelian pemerintah (HPP) yakni sebesar Rp6.600/ kilogram (kg).
Rusli melanjutkan, tambahan pembelian beras petani itu merupakan kabar gembira. Sebelumnya Bulog sempat mengkhawatirkan sulitnya pembelian menyusul musim panen besar padi di Sumut sudah berakhir pada akhir Maret lalu.
Rusli mengakui,pembelian beras petani, belakangan ini semakin sulit. Itu dikarenakan berakhirnya masa panen besar yang menyebabkan berkurangnya produksi. Selesainya panen juga menyebabkan harga jual bergerak naik jauh di atas HPP.Namun, Bulog terus mengupayakan untuk dapat meningkatkan pembelian, karena tahun ini target pembelian beras petani cukup besar yaitu mencapai 30 ribu ton.
”Bulog Sumut sudah minta Bulog Sub Divre di daerah untuk tetap mencari dan membeli beras petani guna memperkuat stok,meski persediaan beras Bulog Sumut hingga kini masih cukup aman yaitu sebanyak 91.337 ton per 16 April 2012,”tuturnya.
Dia melanjutkan,persediaan beras harus tetap aman dan bahkan ditingkatkan,karena Sumut merupakan salah satu daerah yang dijadikan pintu keluar masuk beras untuk kebutuhan nasional. Apalagi kebijakan impor beras belum diputuskan ada atau tidak pada tahun ini. Sementara, Kepala Dinas Pertanian Sumut M Room S mengakui, panen padi di Sumut memang sudah tidak banyak lagi, tetapi masih tetap berlangsung secara merata di sentra produksi.
”Itu kelebihan di Sumut atau daerah Sumatera lainnya. Panen tetap ada sepanjang tahun walau volumenya rendah dibandingkan saat panen besar,”katanya.
”Hingga pekan ini ada tambahan pembelian sebanyak 321 ton. Sebelumnya pembelian yang telah dilakukan di akhir Maret sejumlah 445 ton. Sehingga total pembelian beras petani Sumut mencapai 766 ton,” ujar Humas Bulog Sumut Rusli di Medan, kemarin.
Rusli mengatakan, pembelian terbanyak dari total 766 ton itu berasal dari Bulog Sub Divre Padang Sidempuan sebesar 371 ton. diikuti Sub Divre Medan 320 ton, Pematang Siantar 27 ton, kisaran 25 ton, dan Rantau Prapat 23 ton.
Menurut Rusli, selama dua pekan terakhir ini ada penambahan pembelian yang dilakukan Bulog pada Sub Divre Padang Sidempuan. “Serta ada juga pembelian di daerah baru yaitu di bawah Sub Divre Pematang Siantar dan Prapat,” katanya. Harga beli beras petani, kata Rusli, masih sama seperti harga pembelian pemerintah (HPP) yakni sebesar Rp6.600/ kilogram (kg).
Rusli melanjutkan, tambahan pembelian beras petani itu merupakan kabar gembira. Sebelumnya Bulog sempat mengkhawatirkan sulitnya pembelian menyusul musim panen besar padi di Sumut sudah berakhir pada akhir Maret lalu.
Rusli mengakui,pembelian beras petani, belakangan ini semakin sulit. Itu dikarenakan berakhirnya masa panen besar yang menyebabkan berkurangnya produksi. Selesainya panen juga menyebabkan harga jual bergerak naik jauh di atas HPP.Namun, Bulog terus mengupayakan untuk dapat meningkatkan pembelian, karena tahun ini target pembelian beras petani cukup besar yaitu mencapai 30 ribu ton.
”Bulog Sumut sudah minta Bulog Sub Divre di daerah untuk tetap mencari dan membeli beras petani guna memperkuat stok,meski persediaan beras Bulog Sumut hingga kini masih cukup aman yaitu sebanyak 91.337 ton per 16 April 2012,”tuturnya.
Dia melanjutkan,persediaan beras harus tetap aman dan bahkan ditingkatkan,karena Sumut merupakan salah satu daerah yang dijadikan pintu keluar masuk beras untuk kebutuhan nasional. Apalagi kebijakan impor beras belum diputuskan ada atau tidak pada tahun ini. Sementara, Kepala Dinas Pertanian Sumut M Room S mengakui, panen padi di Sumut memang sudah tidak banyak lagi, tetapi masih tetap berlangsung secara merata di sentra produksi.
”Itu kelebihan di Sumut atau daerah Sumatera lainnya. Panen tetap ada sepanjang tahun walau volumenya rendah dibandingkan saat panen besar,”katanya.
()