Pasca diakuisi, Danamon jangan jadi cabang DBS

Kamis, 19 April 2012 - 18:48 WIB
Pasca diakuisi, Danamon...
Pasca diakuisi, Danamon jangan jadi cabang DBS
A A A
Sindonews.com - PT Bank Danamon Tbk (BDMN) yang dinilai memiliki sejarah panjang dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, dikhawatirkan setelah diakuisisi oleh Development Bank of Singapore (DBS) Group Holdings Ltd justru hanya akan berujung pada status Bank Danamon sebagai cabang DBS di Indonesia.

“Kami agak khawatir kalau Danamon yang justru bergabung ke DBS. Institusi yang besar itu tidak kemudian menjelma menjadi semata-mata bentuk asing yaitu DBS karena Danamon punya latar belakang dan perkembangan historis sebagai institusi yang kuat,” tutur Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar saat berbincang dengan wartawan, di kantornya, Kamis (19/4/2012).

Dia juga menambahkan jika dirinya khawatir masuknya DBS bakal mengurangi peran Danamon dalam mendorong perekonomian nasional, terutama Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Mahendra menerangkan Kementerian Keuangan memang tidak bisa melarang ataupun menyetujui akuisisi DBS terhadap Danamon karena hal itu merupakan wewenang Bank Indonesia (BI) sebagai regulator perbankan Indonesia. Namun, Mahendra mengingatkan bahwa Kemenkeu sangat berkepentingan terhadap perkembangan akuisisi Danamon, karena langkah tersebut bisa berdampak pada stabilitas keuangan serta pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Apalagi Danamon itu cukup besar dari segi operasi maupun segi kredit, termasuk pada skala UKM. Kami melihat makro, mikro stabilitasnya dan prospek pertumbuhannnya yang jadi perhatian,” tambahnya.

Sebagai informasi, Mahendra bertemu dengan perwakilan Danamon di kantornya, hari ini. Menurutnya dalam pertemuan dengan dirinya, pihak Danamon meyakinkan pemerintah bahwa posisi dan peran mereka akan dipertahankan, meskipun sebagian besar sahamnya telah dibeli DBS.

“Tadi dijelaskan DBS-nya yang akan merge ke Danamon untuk operasi di Indonesia jadi Danamon posisinya dipertahankan,” tandasnya.

Sebelumnya, awal April lalu, DBS mengakuisisi Bank Danamon yang merupakan bank swasta yang dimiliki Temasek, lembaga investasi Pemerintah Singapura (sovereign wealth fund) yang ditangani divisi keuangannya, yaitu Fullerton Financial Holdings Pte Ltd melalui anak perusahaan mereka, Asia Financial Indonesia Ltd. Akuisisi tersebut melibatkan nilai yang cukup besar Rp45,2 triliun.

Jumlah itu merupakan harga yang dikeluarkan Bank DBS Singapura untuk membeli 68,37 persen kepemilikan saham Bank Danamon oleh Fullerton. DBS adalah bank yang sebagian besar sahamnya dimiliki Pemerintah Singapura melalui lembaga investasi mereka, Temasek. Jadi pada hakikatnya transaksi yang dilakukan itu adalah jual beli saham di antara dua institusi bersaudara (sister companies) dari Temasek itu. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0580 seconds (0.1#10.140)