Hatta : Subsidi energi bakal bengkak Rp117 T
A
A
A
Sindonews.com - Disparitas yang terjadi antara harga minyak mentah dunia dengan harga Indonesian Crude Price (ICP) di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Perubahan disinyalir akan membuat subsidi energi akan membengkak hingga Rp340 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, akan ada tambahan sebesar Rp117 triliun, pada subsidi energi bila harga minyak mengikuti tren saat ini. Saat ini, subsidi untuk minyak saja mendominasi dengan Rp137 triliun.
"Karena asumsi (dalam APBNP) USD105 per barel tapi kenyataannya USD119 per barel, jadi besar. Makanya hati-hati," ungkap Hatta kala ditemui dikantornya, Jakarta, Jumat (20/4/2012).
Hatta mengatakan, kenaikan beban subsidi ini terjadi karena kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan Tarif Dasar Listrik (TDL) batal dilaksanakan.
Meski begitu, Hatta optimistis inflasi pun akan tetap terjaga pada level lima persen. Selain itu, dia mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pun akan tetap terjaga pada kisaran 6,5 persen.
Sekadar informasi, subsidi energi dalam APBNP 2012 sebesar Rp225 triliun di mana untuk subsidi BBM sebesar Rp137 triliun, lalu untuk subsidi listrik sebesar Rp65 triliun, serta untuk cadangan risiko fiskal sebesar Rp23 triliun. (ank)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, akan ada tambahan sebesar Rp117 triliun, pada subsidi energi bila harga minyak mengikuti tren saat ini. Saat ini, subsidi untuk minyak saja mendominasi dengan Rp137 triliun.
"Karena asumsi (dalam APBNP) USD105 per barel tapi kenyataannya USD119 per barel, jadi besar. Makanya hati-hati," ungkap Hatta kala ditemui dikantornya, Jakarta, Jumat (20/4/2012).
Hatta mengatakan, kenaikan beban subsidi ini terjadi karena kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan Tarif Dasar Listrik (TDL) batal dilaksanakan.
Meski begitu, Hatta optimistis inflasi pun akan tetap terjaga pada level lima persen. Selain itu, dia mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pun akan tetap terjaga pada kisaran 6,5 persen.
Sekadar informasi, subsidi energi dalam APBNP 2012 sebesar Rp225 triliun di mana untuk subsidi BBM sebesar Rp137 triliun, lalu untuk subsidi listrik sebesar Rp65 triliun, serta untuk cadangan risiko fiskal sebesar Rp23 triliun. (ank)
()