CIMB Niaga bidik kredit perkapalan Rp5 T
A
A
A
Sindonews.com – PT CIMB Niaga Tbk (BNGA) optimistis menyalurkan kredit ke sektor perkapalan sebesar Rp5 triliun dalam kurun dua tahun ke depan. Optimisme ini semakin kuat pascakerja sama dengan PT AON Indonesia selaku broker asuransi, untuk penutupan asuransi atas pembiayaan kapal yang diberikan CIMB Niaga.
VP Lending Product Specialist II CIMB Niaga Tito Sudiarto menjelaskan,melalui kerja sama ini, AON Indonesia membentuk konsorsium asuransi kapal yang beranggotakan perusahaan asuransi rekanan CIMB Niaga,yaitu PT Asuransi Sinarmas,PTAsuransi Jasindo, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata, dan PT Asuransi Jaya Proteksi. Menurut dia, konsorsium ini akan melakukan proses penyederhanaan flow asuransi (mulai proses penutupan polis hingga proses klaim) di perusahaan asuransi rekanan tersebut.
Tahun 2011, lanjut dia, penyaluran pembiayaan kapal perseroan mencapai sekitar Rp2,5 triliun, atau naik 31,5 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,9 triliun. Melalui kerja sama ini, kata Tito, kreditnya diharapkan naik dua kali lipat. “Dengan adanya kerja sama ini jadi lebih bagus,dan kita harapkan Rp5 triliun. Harapannya tercapai dua tahun karena tidak mau agresif tanpa tahu risikonya.Jadi dua tahun,maksimal dua kali lipat,” ujarnya seusai penandatanganan kerja sama CIMB Niaga dengan AON Indonesia di Jakarta kemarin.
Direktur AON Indonesia Nahdi S Abbas mengatakan, AON berperan sebagai pialang asuransi (broker) yang menjadi penghubung antara klien dengan perusahaan asuransi yang dinginkan.“Ini kita lihat volume banyak, perkapalan kan nilainya lumayan tinggi.Ini untuk menyebarkan risiko tidak tertampung di satu tempat kita buat konsorsium, ”katanya. Nahdi mengungkapkan, untuk premi bruto akan bergantung pada pembiayaan CIMB Niaga dan nanti pembagiannya sesuai kapasitas masing-masing asuransi.
Menurutnya, yang akan diasuransikan adalah rangka kapal. Corporate Marketing Director Asuransi Jasindo Eko Wari Santoso menambahkan, untuk pembagian preminya,jika dihitung 0,5 persen dari total pembiayaan, misalnya Rp2,5 triliun, maka total premi yang dapat dihimpun secara konservatif sekitar Rp10–20 miliar.
“Paling besar pembagiannya Sinarmas sekitar 35–40 persen dan Jasindo 20 persen, sisanya yang lain,”kata dia. Menurut Eko, asuransi marine di perusahaan masih kecil tidak sampai 10 persen dari premium gross yang di-underwrite dalam satu tahun.
VP Lending Product Specialist II CIMB Niaga Tito Sudiarto menjelaskan,melalui kerja sama ini, AON Indonesia membentuk konsorsium asuransi kapal yang beranggotakan perusahaan asuransi rekanan CIMB Niaga,yaitu PT Asuransi Sinarmas,PTAsuransi Jasindo, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata, dan PT Asuransi Jaya Proteksi. Menurut dia, konsorsium ini akan melakukan proses penyederhanaan flow asuransi (mulai proses penutupan polis hingga proses klaim) di perusahaan asuransi rekanan tersebut.
Tahun 2011, lanjut dia, penyaluran pembiayaan kapal perseroan mencapai sekitar Rp2,5 triliun, atau naik 31,5 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,9 triliun. Melalui kerja sama ini, kata Tito, kreditnya diharapkan naik dua kali lipat. “Dengan adanya kerja sama ini jadi lebih bagus,dan kita harapkan Rp5 triliun. Harapannya tercapai dua tahun karena tidak mau agresif tanpa tahu risikonya.Jadi dua tahun,maksimal dua kali lipat,” ujarnya seusai penandatanganan kerja sama CIMB Niaga dengan AON Indonesia di Jakarta kemarin.
Direktur AON Indonesia Nahdi S Abbas mengatakan, AON berperan sebagai pialang asuransi (broker) yang menjadi penghubung antara klien dengan perusahaan asuransi yang dinginkan.“Ini kita lihat volume banyak, perkapalan kan nilainya lumayan tinggi.Ini untuk menyebarkan risiko tidak tertampung di satu tempat kita buat konsorsium, ”katanya. Nahdi mengungkapkan, untuk premi bruto akan bergantung pada pembiayaan CIMB Niaga dan nanti pembagiannya sesuai kapasitas masing-masing asuransi.
Menurutnya, yang akan diasuransikan adalah rangka kapal. Corporate Marketing Director Asuransi Jasindo Eko Wari Santoso menambahkan, untuk pembagian preminya,jika dihitung 0,5 persen dari total pembiayaan, misalnya Rp2,5 triliun, maka total premi yang dapat dihimpun secara konservatif sekitar Rp10–20 miliar.
“Paling besar pembagiannya Sinarmas sekitar 35–40 persen dan Jasindo 20 persen, sisanya yang lain,”kata dia. Menurut Eko, asuransi marine di perusahaan masih kecil tidak sampai 10 persen dari premium gross yang di-underwrite dalam satu tahun.
()