Wamen ESDM dimakamkan Sandiago hills
A
A
A
Sindonews.com - Almarhum Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo yang wafat di Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan dimakamkan di Sandiago Hills karawang Jawa Barat.
"Berencana akan dimakamkan Sandiago Hills karawang," tutur Istri Almarhum Ninasapti Triaswati saat memberikan keterangan persnya kepada wartawan di kediamannya, Kebayoran Baru, Jaksel, Sabtu (21/4/2012).
Ninasapti saat memberikan keterangan persnya didampingi anak semata wayangnya kristal Amelia, menurutnya Almarhuma akan dimakamkan besok setelah salat Duhur. "Akan dimakamkan besok, Insa Allah besok setelah salat Dzuhur," terangnya.
Seperti diketahui, Widjajono lahir di Magelang pada 16 September 1951. Almarhum dikenal sebagai pengamat perminyakan. Selain menjabat sebagai Wamen ESDM, saat ini dia juga masih tercatat sebagai anggota Dewan Energi Nasional.
Widjajono dikenal sebagai Wamen yang nyentrik dengan potongan rambutnya yang agak panjang. Di balik kesibukannya sebagai pengajar dan wamen, Widjajono punya hobi yang menantang, yaitu naik gunung. Hampir seluruh gunung-gunung tinggi di Indonesia sudah didakinya.
Beberapa gunung di luar negeri pun sudah pernah disambangi Widjajono. Sejak kuliah dirinya memang dikenal suka mendaki gunung dan ikut dalam organisasi pecinta alam di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Seperti diketahui, almarhum diduga meninggal karena kekurangan zat asam saat sampai di pos satu di Gunung Tambora siang ini. Widjajojo berangkat ke Gunung Tambora pada Jumat 20 April 2012 sekira pukul 14.00 Wita. Saat di pos satu itu lah, dia merasakan mengeluh kesakitan dan jantungnya bergerak cepat.
Buruknya cuaca dan tebalnya kabut, semakin membuat sang profesor ini kesulitan mendapatkan perawatan pertama. Kendati begitu, Pak Wid sempat mendapatkan pertolongan dini oleh Dokter Windy dari Rumah Sakit (RS) Sumbawa. Namun dari hasil pemeriksaan tersebut belum diketahui kepastian penyebab kematian Widjajono. (wbs)
"Berencana akan dimakamkan Sandiago Hills karawang," tutur Istri Almarhum Ninasapti Triaswati saat memberikan keterangan persnya kepada wartawan di kediamannya, Kebayoran Baru, Jaksel, Sabtu (21/4/2012).
Ninasapti saat memberikan keterangan persnya didampingi anak semata wayangnya kristal Amelia, menurutnya Almarhuma akan dimakamkan besok setelah salat Duhur. "Akan dimakamkan besok, Insa Allah besok setelah salat Dzuhur," terangnya.
Seperti diketahui, Widjajono lahir di Magelang pada 16 September 1951. Almarhum dikenal sebagai pengamat perminyakan. Selain menjabat sebagai Wamen ESDM, saat ini dia juga masih tercatat sebagai anggota Dewan Energi Nasional.
Widjajono dikenal sebagai Wamen yang nyentrik dengan potongan rambutnya yang agak panjang. Di balik kesibukannya sebagai pengajar dan wamen, Widjajono punya hobi yang menantang, yaitu naik gunung. Hampir seluruh gunung-gunung tinggi di Indonesia sudah didakinya.
Beberapa gunung di luar negeri pun sudah pernah disambangi Widjajono. Sejak kuliah dirinya memang dikenal suka mendaki gunung dan ikut dalam organisasi pecinta alam di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Seperti diketahui, almarhum diduga meninggal karena kekurangan zat asam saat sampai di pos satu di Gunung Tambora siang ini. Widjajojo berangkat ke Gunung Tambora pada Jumat 20 April 2012 sekira pukul 14.00 Wita. Saat di pos satu itu lah, dia merasakan mengeluh kesakitan dan jantungnya bergerak cepat.
Buruknya cuaca dan tebalnya kabut, semakin membuat sang profesor ini kesulitan mendapatkan perawatan pertama. Kendati begitu, Pak Wid sempat mendapatkan pertolongan dini oleh Dokter Windy dari Rumah Sakit (RS) Sumbawa. Namun dari hasil pemeriksaan tersebut belum diketahui kepastian penyebab kematian Widjajono. (wbs)
()