Produksi Ayam Ciamis menurun
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 40 persen dari total 7.000 kandang ayam di wilayah Kabupaten Ciamis dalam kondisi rusak. Akibatnya, produksi ayam di wilayah Ciamis mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
Kepala Bidang Pengembangan Usaha Ternak Dinas Peternakan Ciamis Otong Bustomi menyebutkan, mayoritas kandang yang rusak karena rata-rata sudah berusia 15 tahun. Jika tidak segera ditangani maka peternakan ayam di wilayah Priangan Timur khususnya di Ciamis bisa gulung tikar akibat tidak mampu bersaing dengan para peternak besar.
“Kondisi ini sudah menjadi perhatian pihak perbankan, karena mereka menilai ayam merupakan salah satu indikator pemicu inflasi. Jika harga ayam naik maka inflasi juga akan naik,” ujar Otong saat mendampingi kunjungan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah di kandang ayam percontohan di Desa Kertamandala, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, kemarin.
Otong menyampaikan,agar peternakan ayam terhindar dari kerugian, perlu memerhatikan bibit dan pakan serta ditunjang oleh kondisi kandang yang memadai. “Hasil pemantauan sementara, dengan dibangun kandang percontohan oleh perbankan, telah terjadi peningkatan produksi ayam yang luar biasa. Dari segi efisiensi, kandang percontohan mampu menampung 14 ekor ayam per meter dari rata-rata biasanya 8-10 ekor per meter,” sebut Otong.
Selain itu, hasil pemantauan ayam di kandang percontohan juga mengalami pertumbuhan sempurna. Dari biasanya rata-rata dalam 28 hari hanya menambah berat 1,6 kg sekarang bisa mencapai 1,8 kg. “Artinya, ayam bisa memanfaatkan pakan secara efisien sehingga peternak lebih diuntungkan. Harga ayam pun bisa stabil,” kata Otong.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah menyampaikan, salah satu perhatian perbankan dengan dunia peternakan ayam karena saat ini ayam merupakan salah satu indikator inflasi. “Kami berharap, peternakan ayam ini bisa berkembang dengan bagus sehingga harga ayam juga bisa stabil.Kalau harga ayam stabil, maka perekonomian juga ikut stabil,” kata Halim.
Kepala Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya Isa Anshory menambahkan, selain ayam di wilayah Kabupaten Ciamis, yang menjadi perhatian perbankan saat ini yaitu komoditas cabai.
“Kami di Ciamis sudah mendirikan Screen House Cabai (SHC). Diharapkan dengan kerja sama antara petani cabai dan peternak ayam ini bisa menunjang dalam upaya pengendalian inflasi sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat,” katanya.
Isa menyebutkan, salah satu indikator kenaikan inflasi yaitu terjadinya kekurangan pasokan ayam. (bro)
()