Jero: Berasa pincang tanpa Pak Wid
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik mengaku merasa sangat kehilangan, setelah meninggalnya Bapak Widjajono Partowidagdo selaku Wamen ESDM. Dia juga merasa paket dinamic duo yang biasa digembar-gemborkannya selama 6 bulan kebelakang, serasa pincang.
Menurutnya, banyak hal yang masih tersisa dan mesti dilanjutkan dari gagasan Widjajono Partowidagdo, seperti ide-ide segar, original dan idealis serta bermanfaat untuk negara Indonesia.
"Ide pertama adalah Goodbye BBM. BBM harus kita tinggalkan sudah. Mahal dan makin langka, tapi tidak bisa sekaligus, harus ada energi alternatif. Dan gas sasarannya serta energi Bahan Bakar Nabati sebagai alternatif. Konversi, sudah dikaji dan mulai dilaksanakan. Mobil Pak wamen, contoh konkrit pakai BBG," ujar Jero dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (23/4/2012).
Ide selanjutnya adalah Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Jero mengatakan ini tidak boleh berhenti, dan harus kerja keras dan maju. "Geothermal harus maju, tenaga air, Matahari, Batu bara juga," tambahnya.
Selanjutnya adalah hemat BBM dan hemat listrik. Jero mengakui hal tersebut tidak mudah, tapi tetap mesti dilakukan, karena saat ini tidak boleh ada kenaikan BBM bersubsidi.
Kemudian hal terakhir yang paling diingat Jero adalah ketika Guru Besar ITB ini mengungkapkan akan menghadapi semua orang yang tidak benar tentang perminyakan. "Saya akan hadapi semua orang yang bicaranya ngawur tentang perminyakan," jelasnya.
Jero menuturkan, Pak Wid sapaan akrab Widjajono, menurutnya akan membelanya karena dua hal. "Salah satu yang terpatri, dia akan selalu membela saya karena atasannya dan menterinya. Serta sebagai teman dan sahabatnya, jadi itulah dinamic duo," tandas Jero. (ank)
Menurutnya, banyak hal yang masih tersisa dan mesti dilanjutkan dari gagasan Widjajono Partowidagdo, seperti ide-ide segar, original dan idealis serta bermanfaat untuk negara Indonesia.
"Ide pertama adalah Goodbye BBM. BBM harus kita tinggalkan sudah. Mahal dan makin langka, tapi tidak bisa sekaligus, harus ada energi alternatif. Dan gas sasarannya serta energi Bahan Bakar Nabati sebagai alternatif. Konversi, sudah dikaji dan mulai dilaksanakan. Mobil Pak wamen, contoh konkrit pakai BBG," ujar Jero dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (23/4/2012).
Ide selanjutnya adalah Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Jero mengatakan ini tidak boleh berhenti, dan harus kerja keras dan maju. "Geothermal harus maju, tenaga air, Matahari, Batu bara juga," tambahnya.
Selanjutnya adalah hemat BBM dan hemat listrik. Jero mengakui hal tersebut tidak mudah, tapi tetap mesti dilakukan, karena saat ini tidak boleh ada kenaikan BBM bersubsidi.
Kemudian hal terakhir yang paling diingat Jero adalah ketika Guru Besar ITB ini mengungkapkan akan menghadapi semua orang yang tidak benar tentang perminyakan. "Saya akan hadapi semua orang yang bicaranya ngawur tentang perminyakan," jelasnya.
Jero menuturkan, Pak Wid sapaan akrab Widjajono, menurutnya akan membelanya karena dua hal. "Salah satu yang terpatri, dia akan selalu membela saya karena atasannya dan menterinya. Serta sebagai teman dan sahabatnya, jadi itulah dinamic duo," tandas Jero. (ank)
()