Pemerintah masih mendalami berbagai opsi

Rabu, 25 April 2012 - 10:54 WIB
Pemerintah masih mendalami berbagai opsi
Pemerintah masih mendalami berbagai opsi
A A A


Sindonews.com - Kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi belum pasti, baik dari sisi teknis maupun waktu pelaksanaannya. Sidang kabinet paripurna yang berlangsung lebih dari 3 jam, kemarin, belum mengambil keputusan apa pun tentang pengendalian BBM.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa berharap agar kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi tidak dispekulasikan terlebih dulu.

Pemerintah masih melakukan berbagai simulasi apabila pembatasan konsumsi BBM diberlakukan. “Apakah itu akan dimulai pada 1 Mei, jangan dispekulasikan dulu. Itu masih kita lakukan pendalaman terus dan pada saat yang tepat, ide-ide bagus itu harus diimplementasikan dan diterima masyarakat,” ujar Hatta seusai sidang kabinet di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa 24 April 2012.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Wapres Boediono secara berturut-turut memimpin rapat terbatas yang diperluas dan sidang kabinet paripurna. Rapat terbatas yang diperluas diikuti seluruh anggota Komite Ekonomi Nasional dan anggota Komite Inovasi Nasional.

Rapat yang berlangsung sampai pukul 19.45 WIB tersebut membahas agenda mengenai energi terkait dengan disahkannya APBN-P 2012.

Hatta mengatakan, pemerintah tidak ingin terburu-buru memberlakukan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi. Pemerintah ingin memastikan kebijakan tersebut secara operasional mudah dikendalikan dan diterima masyarakat.

Dia menambahkan, dalam pengendalian konsumsi BBM bersubsidi, nantinya pemerintah pusat akan bekerja sama dengan pemda. Pengendalian penting dilakukan agar beban subsidi tidak membengkak.

“Pengendalian oleh pemerintah daerah menjadi sangat penting. Mereka akan mengawasi kemungkinan penyimpanganpenyimpangan yang terjadi,” paparnya.

Presiden SBY mengatakan, sampai saat ini seluruh opsi masih dalam pembahasan. “Dengan harga BBM yang tidak naik, harus ada opsi dan solusi lain.Kalau tidak ada tindakan-tindakan lain yang kita lakukan dengan penuh tanggung jawab, perekonomian kita tidak akan sehat,” ujarnya.

Presiden mengatakan, pemerintah harus melakukan sesuatu untuk menjaga pertumbuhan dan APBN. Rapat tentang energi yang digelar secara maraton kemarin, menurut mantan Menteri Pertambangan dan Energi ini, untuk membahas seluruh kebijakan tersebut sebelum akhirnya menjadi rencana aksi. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4154 seconds (0.1#10.140)