Indofarma siap luncurkan obligasi Rp600 M

Rabu, 25 April 2012 - 19:11 WIB
Indofarma siap luncurkan...
Indofarma siap luncurkan obligasi Rp600 M
A A A
Sindonews.com — PT Indofarma Tbk (INAF) berencana menerbitkan surat utang (obligasi) berkelanjutan dengan total mencapai Rp600 miliar. Pada tahap pertama, perusahaan farmasi pelat merah tersebut akan menerbitkan obligasi senilai Rp300 miliar.

Direktur Keuangan Indofarma John Sebayang mengatakan, perseroan akan menerbitkan obligasi tahap pertama senilai Rp300 miliar pada semester II tahun ini. "Kami sedang memikirkan untuk menerbitkan obligasi berkelanjutan. Tahap pertama, kami akan menerbitkan obligasi senilai Rp300 miliar pada kuartal III tahun ini," kata dia usai acara Analyst Meeting PT Indofarma Tbk di Jakarta, Rabu (25/4/2012).

Lebih lanjut John menjelaskan, tenor dari obligasi tersebut diperkirakan sekitar lima tahun. Namun mengenai penjamin emisi (underwriter) obligasi, perseroan masih dalam proses. Adapun, dana hasil penerbitkan obligasi tahap pertama tersebut akan digunakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi, itu untuk membayar utang kepada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp175 miliar, investasi sekitar Rp100 miliar dan sisanya dialokasikan untuk modal kerja perusahaan.

Di samping fokus mengembangkan dan memasarkan produknya di dalam negeri, perseroan juga sedang menjajaki negara tujuan ekspor baru. Menurut Direktur Riset dan Pemasaran PT Indofarma Tbk (INAF) Elfiano Rizaldi, perseroan telah mamasukkan registrasi produk obat ke Kamboja dan Vietnam, sehingga diharapkan ekspor sudah bisa dilakukan pada tahun depan. Untuk tahap awal, nilai ekspor ke negara tersebut, masing-masing sekitar USD500.000 atau setara Rp4,6 miliar. "Target nilai ekspor kita tahun ini sebesar Rp30 miliar, tapi belum termasuk dua negara tersebut," ungkapnya.

Sementara pada tahun lalu nilai ekspor produk obat perseroan sekitar USD2,4 juta atau setara Rp22,04 miliar. Alasan perseroan masuk ke Vietnam dan Kamboja, kata Elfiano karena belum ada BUMN farmasi yang masuk ke negara tersebut. Selain itu, kondisi ekonomi kedua negara yang sedang tumbuh menyebabkan perseroan tertarik untuk mengekspor produk ke negara itu. Di samping kedua negara tersebut, Indofarma juga berniat untuk menjajaki melakukan ekspor ke Myanmar pada tahun ini.

Selain tiga negara Asia, perseroan akan melakukan pejajakan untuk masuk ke Kazakhstan. "Pada 22 Mei 2012 kita akan ke sana karena mereka mengundang kita untuk masuk ke sana," imbuh Elfiano. Jika, perseroan bisa masuk ke pasar negara tersebut, maka terbuka kemungkinan bagi perseroan untuk memasarkan produknya ke negara-negara kaukasus.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5401 seconds (0.1#10.140)