11 Hotel dapat sertifikat berbintang

Kamis, 26 April 2012 - 09:54 WIB
11 Hotel dapat sertifikat berbintang
11 Hotel dapat sertifikat berbintang
A A A
Sindonews.com - Sebanyak 11 hotel kelas berbintang di Jawa Barat menerima sertifikat hotel berbintang 5,4,3,dan 1 dari Gubernur Jabar. Ke-11 hotel berbintang yang mendapatkan sertifikat tersebut adalah Hotel The Papandayan, Hotel Aston Primera, Hotel Harris Festival,Hotel Delonix, Hotel Salak, Hotel Horison Bekasi, Hotel Aston dan Resort Bogor, Hotel Permata Bogor, The Rizen Bogor, Hotel Pesona Bamboe Lembang, dan Hotel Bumi Makmur Indah.

“Sebagai pengesahan, sertifikat ini ditandatangani dan langsung diserahkan oleh Gubernur. Diserahkannya sertifikat klasifikasi hotel bintang ini sebagai bukti dan kepedulian pengusaha hotel terhadap keselamatan serta kenyamanan konsumen,” ujar Kepala Dinas Pariwista dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Nunung Sobari, di Hotel The Papandayan Kota Bandung, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, kemarin.

Sebelumnya, hotel-hotel ini telah mengajukan diri agar persyaratan dasarnya bisa dinilai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar.

Menurut Nunung, untuk menggerakkan pembinaan usaha jasa wisata, pihaknya menyelenggarakan workshop mengenai tanda daftar utama pariwisata (TDUP), manajemen perencanaan hotel, dan klasifikasi hotel bintang yang diikuti 75 peserta di antaranya dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan hotel berbintang.

Gubernur juga memberikan penghargaan kepada tiga bupati/wali kota yang telah mengapresiasi terhadap pelaksanaan klasifikasi hotel berbintang dalam peningkatan kualitas produk dan pelayanannya. Tiga kepala daerah yang mendapatkan penghargaan yaitu Wali Kota Bandung Dada Rosada, Bupati Bandung Barat (KBB) Abubakar, dan Wali Kota Bogor Diani Budiarto.

Sementara itu, Ketua DPD PHRI Jabar Herman Muhtar menuturkan, saat ini masih minim hotel-hotel berbintang yang belum mengantongi sertifikasi klasifikasi hotel.

“Dari 1.600 hotel di Jabar hanya 32 hotel yang baru mengantongi sertifikasi klasifikasi sebagai hotel berbintang, jadi selebihnya tidak jelas statusnya,” ujar Herman. Yang memprihatinkan, menurut Herman, banyak hotel dengan status hotel berbintang, tetapi dalam hal pelayanan kalah dengan hotel melati.

“Tidak adanya klasifikasi hotel mengakibatkan banyak tamu hotel mengeluh. Sebagian tamu memilih tinggal di hotel bintang empat, tetapi fasilitas yang diberikan tidak sesuai hotel bintang empat,” ujarnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0108 seconds (0.1#10.140)