Kolaborasi kunci penting majukan sektor migas RI
A
A
A
Sindonews.com - Guna memaksimalkan potensi sektor minyak dan gas Indonesia, agar mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, dinilai masih menyisakan banyak hal yang harus dibenahi.
"Kolaborasi dan kerja sama antar pemangku kepentingan merupakan kunci penting untuk mengatasi tantangan industri dalam meningkatkan produksi minyak dan gas Indonesia," ujar President Indonesian Petroleum Association (IPA) Elisabeth Proust, dalam siaran persnya, Kamis (26/4/2012).
Sebagaimana diketahui, pada 2011 Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 6,5 persen. Sektor energi memiliki peranan sangat penting untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan sebagaimana ditargetkan pemerintah Indonesia.
Oleh karena itu, IPA sangat terbuka untuk bekerja sama dan bahu-membahu dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan bersama. "Yaitu mendorong industri minyak dan gas, agar dapat melakukan investasi eksplorasi yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan ketersediaan energi Indonesia di masa mendatang," tambah Elisabeth.
Dia menjelaskan, bagi Indonesia, sektor minyak dan gas merupakan penggerak utama perekonomian negara, dan juga merupakan kunci pertumbuhan ekonomi di masa depan. Pada 2011, sektor ini menyumbang tujuh persen dari PDB Indonesia dan memberikan kontribusi 21 persen dari total pendapatan negara.
Sektor migas juga memberikan lapangan kerja langsung bagi lebih dari 300 ribu pekerja Indonesia serta lapangan kerja tidak langsung yang tak terhingga jumlahnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, setiap tahunnya industri minyak dan gas setidaknya menyumbangkan hampir USD16 miliar dalam bentuk investasi langsung, ditambah investasi yang disalurkan melalui kegiatan-kegiatan Tanggung Jawab Sosial Korporasi (CSR) yang dilaksanakan dengan ekstensif.
Melalui kegiatan CSR, industri minyak dan gas berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan berfokus pada empat pilar utama, yaitu pemberdayaan ekonomi, pendidikan, infrastruktur dan kesehatan. Investasi sosial ini memberi manfaat tidak saja bagi masyarakat di sekitar area operasi perusahaan minyak dan gas, namun juga masyarakat Indonesia secara luas.
Menurutnya, Indonesia menyediakan potensi cadangan minyak dan gas, baik konvensional dan inkonvensional serta energi lain seperti energi terbarukan.
Selain itu, dia mengungkapkan industri perlu melakukan eksplorasi untuk mengembangkan dan memproduksi minyak dan gas di lokasi-lokasi yang semakin sulit dijangkau demi memenuhi kebutuhan energi dalam negeri serta menghasilkan pendapatan ekspor bernilai tinggi. (ank)
"Kolaborasi dan kerja sama antar pemangku kepentingan merupakan kunci penting untuk mengatasi tantangan industri dalam meningkatkan produksi minyak dan gas Indonesia," ujar President Indonesian Petroleum Association (IPA) Elisabeth Proust, dalam siaran persnya, Kamis (26/4/2012).
Sebagaimana diketahui, pada 2011 Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 6,5 persen. Sektor energi memiliki peranan sangat penting untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan sebagaimana ditargetkan pemerintah Indonesia.
Oleh karena itu, IPA sangat terbuka untuk bekerja sama dan bahu-membahu dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan bersama. "Yaitu mendorong industri minyak dan gas, agar dapat melakukan investasi eksplorasi yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan ketersediaan energi Indonesia di masa mendatang," tambah Elisabeth.
Dia menjelaskan, bagi Indonesia, sektor minyak dan gas merupakan penggerak utama perekonomian negara, dan juga merupakan kunci pertumbuhan ekonomi di masa depan. Pada 2011, sektor ini menyumbang tujuh persen dari PDB Indonesia dan memberikan kontribusi 21 persen dari total pendapatan negara.
Sektor migas juga memberikan lapangan kerja langsung bagi lebih dari 300 ribu pekerja Indonesia serta lapangan kerja tidak langsung yang tak terhingga jumlahnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, setiap tahunnya industri minyak dan gas setidaknya menyumbangkan hampir USD16 miliar dalam bentuk investasi langsung, ditambah investasi yang disalurkan melalui kegiatan-kegiatan Tanggung Jawab Sosial Korporasi (CSR) yang dilaksanakan dengan ekstensif.
Melalui kegiatan CSR, industri minyak dan gas berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan berfokus pada empat pilar utama, yaitu pemberdayaan ekonomi, pendidikan, infrastruktur dan kesehatan. Investasi sosial ini memberi manfaat tidak saja bagi masyarakat di sekitar area operasi perusahaan minyak dan gas, namun juga masyarakat Indonesia secara luas.
Menurutnya, Indonesia menyediakan potensi cadangan minyak dan gas, baik konvensional dan inkonvensional serta energi lain seperti energi terbarukan.
Selain itu, dia mengungkapkan industri perlu melakukan eksplorasi untuk mengembangkan dan memproduksi minyak dan gas di lokasi-lokasi yang semakin sulit dijangkau demi memenuhi kebutuhan energi dalam negeri serta menghasilkan pendapatan ekspor bernilai tinggi. (ank)
()