AS siap selidiki penyebab wabah sapi gila
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Amerika Serikat melalui Departemen Pertanian mengakui adanya wabah sapi gula di kawasan California karena positif terkena Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE).
Namun diakui bahwa wabah BSE atau sapi gila ini tidak mencemari pakan ternak ataupun makanan manusia. US Food and Drug Administration (Badan Pengawas Obat dan Makanan/BPOM) AS, telah bekerja sama dengan pemerintah federal dan negara untuk menyelidiki lebih lanjut kasus ini. FDA yakin, dalam pengamanan pakan ternak yang ada efektif mencegah penyebaran BSE melalui pakan.
Hasil penelitian menunjukkan, kasus-kasus atipikal BSE tampaknya tidak akan menular melalui makanan hewan. Meski begitu, FDA akan bekerja sama dengan Departemen Pertanian AS untuk menyelesaikan penyelidikan epidemiologi menyeluruh. Selain itu, penelitian ilmiah menunjukkan BSE tidak dapat menular kedalam susu sapi.
"FDA berkomitmen untuk melindungi keamanan pangan manusia di AS, dan suplai pakan ternak dari BSE. Kami akan terus bekerja sama dengan Departemen Pertanian dan pejabat negara yang bertanggung jawab pada masalah kesehatan masyarakat, dan akan memberikan update informasi yang tersedia," ungkap Departemen Pertanian AS dalam pernyataannya, seperti dilansir dari situs resminya, Jumat (27/4/2012).
Sebelumnya diperkirakan wabah sapi gila yang sedang melanda peternakan sapi di negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS) berasal dari makanan yang dikonsumsi oleh ternak itu. Jenis penyakit sapi gila ini adalah penyakit mematikan akibat virus spongiform encephalopathy (BSE) yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang sapi.
"Penyakit tersebut timbul karena perubahan menu makan sapi yang terbiasa makan rumput menjadi makanan yang mengandung konsentrat seperti daging," jelas mantan Ketua Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) Suhadi.
Namun demikian, dia mengatakan saat ini ada beberapa negara yang menentang pengubahan menu makan tersebut. Kasus penyakit sapi gila di Amerika pernah menghebohkan dunia pada 2003, 2005, dan 2006. Sehingga mengakibatkan pasar daging asal Amerika anjlok.
Adapun 24 negara tercatat menghentikan impor. Sehingga peternak Amerika mengalami kerugian tahunan sebesar USD3,1 miliar pada 2004 hingga 2007.
Namun diakui bahwa wabah BSE atau sapi gila ini tidak mencemari pakan ternak ataupun makanan manusia. US Food and Drug Administration (Badan Pengawas Obat dan Makanan/BPOM) AS, telah bekerja sama dengan pemerintah federal dan negara untuk menyelidiki lebih lanjut kasus ini. FDA yakin, dalam pengamanan pakan ternak yang ada efektif mencegah penyebaran BSE melalui pakan.
Hasil penelitian menunjukkan, kasus-kasus atipikal BSE tampaknya tidak akan menular melalui makanan hewan. Meski begitu, FDA akan bekerja sama dengan Departemen Pertanian AS untuk menyelesaikan penyelidikan epidemiologi menyeluruh. Selain itu, penelitian ilmiah menunjukkan BSE tidak dapat menular kedalam susu sapi.
"FDA berkomitmen untuk melindungi keamanan pangan manusia di AS, dan suplai pakan ternak dari BSE. Kami akan terus bekerja sama dengan Departemen Pertanian dan pejabat negara yang bertanggung jawab pada masalah kesehatan masyarakat, dan akan memberikan update informasi yang tersedia," ungkap Departemen Pertanian AS dalam pernyataannya, seperti dilansir dari situs resminya, Jumat (27/4/2012).
Sebelumnya diperkirakan wabah sapi gila yang sedang melanda peternakan sapi di negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS) berasal dari makanan yang dikonsumsi oleh ternak itu. Jenis penyakit sapi gila ini adalah penyakit mematikan akibat virus spongiform encephalopathy (BSE) yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang sapi.
"Penyakit tersebut timbul karena perubahan menu makan sapi yang terbiasa makan rumput menjadi makanan yang mengandung konsentrat seperti daging," jelas mantan Ketua Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) Suhadi.
Namun demikian, dia mengatakan saat ini ada beberapa negara yang menentang pengubahan menu makan tersebut. Kasus penyakit sapi gila di Amerika pernah menghebohkan dunia pada 2003, 2005, dan 2006. Sehingga mengakibatkan pasar daging asal Amerika anjlok.
Adapun 24 negara tercatat menghentikan impor. Sehingga peternak Amerika mengalami kerugian tahunan sebesar USD3,1 miliar pada 2004 hingga 2007.
()