Pembatasan BBM akan picu rating S&P

Sabtu, 28 April 2012 - 11:48 WIB
Pembatasan BBM akan...
Pembatasan BBM akan picu rating S&P
A A A
Sindonews.com - Direktur Group Kebijakan Moneter BI Juda Agung optimis jika pemerintah mengumumkan aturan pengendalian Bahan Bahar Minyak (BBM) bersubsidi dalam waktu dekat, maka lembaga rating Standart and Poors (S&P) akan memberikan penilaian yang bagus untuk Indonesia.

"Kita optimis jika langkah pengendalian BBM itu diumumkan, S&P bakal berikan rating seperti dua lembaga sebelumnya," ujar Juda dalam paparannya, di Grand Royal Panghegar, Bandung, Sabtu (28/4/2012).

Dia menambahkan, S&P sebenarnya datang pada waktu yang tidak tepat. Dimana negara sedang kisruh dengan polemik kenaikan BBM bersubsidi. "Dia datang pas ribut BBM," tegasnya.

Maka dari itu dalam situasi normal, secara fundamental Juda mengatakan bahwa tidak ada alasan S&P untuk tidak menaikan rating. "Secara fundamental tidak ada alasan untuk tidak menaikan rating kita," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan alasan S&P belum memberikan rating investasi sampai saat ini adalah tidak berhasilnya pemerintah dalam menaikkan harga BBM bersubsidi yang direncanakan 1 April lalu.

Seharusnya hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan yang mutlak, karena masih banyak hal positif lainnya. seperti, misalnya konsentrasi Indonesia dalam menjaga defisit sesuai dengan Undang-undang dan kemudian adalah fiskal yang tergolong sehat.

"Kalau dalam konteks kita sudah bisa menunjukkan kehati-hatian, ya semestinya dibandingkan di negara-negara seluruh dunia ini, itu mudah-mudahan bisa membuahkan persepsi dan opini yang lebih positif," jelas Gita. (ank)
()
Berita Terkini
QRIS Diprotes AS, Begini...
QRIS Diprotes AS, Begini Tanggapan Menko Airlangga
20 menit yang lalu
Siap-siap, ASN BIN Mulai...
Siap-siap, ASN BIN Mulai Pindah ke IKN di Bulan Juni 2025
54 menit yang lalu
TBS Energi Bagikan Dividen...
TBS Energi Bagikan Dividen Rp168 Miliar, Tunjuk Dewan Komisaris Baru
1 jam yang lalu
Kelabui AS, China Gunakan...
Kelabui AS, China Gunakan Label Palsu 'Made in Korea' Agar Lolos ke Amerika
2 jam yang lalu
Negosiasi Tarif, Airlangga...
Negosiasi Tarif, Airlangga Sebut AS Apresiasi Proposal dari Indonesia
3 jam yang lalu
Jakarta jadi Kota Ketiga...
Jakarta jadi Kota Ketiga Emirates Travel Store di Asia
3 jam yang lalu
Infografis
Negara NATO Ini Klaim...
Negara NATO Ini Klaim akan Diinvasi Rusia dalam Beberapa Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved