Puluhan juta bibit tembakau dibagikan gratis

Minggu, 29 April 2012 - 23:07 WIB
Puluhan juta bibit tembakau dibagikan gratis
Puluhan juta bibit tembakau dibagikan gratis
A A A


Sindonews.com - Beban modal para petani tembakau asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur saat masa tanam nanti akan sedikit berkurang. Sebab, pemerintah kabupaten setempat akan memberikan bantuan bibit tanam tembakau secara gratis, melalui kelompok tani (poktan) yang sudah terdata.

Kepala Bidang Agrobis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sumenep, Abdul Hamid menyatakan, ada sebanyak 96 juta bibit tembaku yang akan diberikan secara gratis. Sasaran peruntukannya pada 320 poktan tembakau, yang tersebar di 13 Kecamatan. “Bantuan bibit tembakau tersebut berasal dari DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) 2012. Semua diberikan secara gratis,” ujarnya.

Hamid menjelaskan, untuk masing-masing poktan penerima akan mendapat sebanyak 300.000 bibit. Penyaluran bantuan bibit tembakau pada poktan penerima sendiri, akan dilakukan saat musim tanam tembakau tahun ini. Disesuaikan dengan bulan pada saat memasuki masa tanam, yang biasanya akan diawali bulan Mei mendatang.

Saat ini, untuk kondisi bibit tembakau masih belum siap untuk didistribuskan, karena dalam proses penangkaran di sekitar 32 titik. Diperkirakan, dalam waktu satu bulan ke depan sudah siap untuk ditanam, yang secara otomatis akan disalurkan kepada poktan penerima. “Setiap penangkar bibit mendapat jatah untuk menyebarkan hasil pembibitannya, ke sebanyak 10 kelompok petani tembakau,” ungkapnya.

Hamid menambahkan, program pemberian bantuan bibit tembakau gratis tersebut sebagai pengganti program penguatan modal usaha kepada poktan. Di mana, biasanya para petani tembakau saat memasuki masa tanam, sering dihadapkan dengan persoalan modal dan kesulitan bibit tembakau. “Harapan kami, bantuan tersebut bisa meringankan beban para petani tembakau dalam memulai masa tanam,” urainya.

Sementara itu, salah satu petani tembakau asal Kabupaten Sumenep, Hosen, berharap agar bantuan tersebut merata dan sesuai dengan kebutuhan. Paling tidak, bagi kawasan atau kecamatan yang memiliki lahan tanam lebih luas, mendapat porsi yang lebih banyak. “Jangan asal menyalurkan, karena nanti kuatir tidak akan tepat sasaran dan menjadi persoalan baru,” ucapnya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3226 seconds (0.1#10.140)