TIME: Membangun bisnis masa depan melalui anak perusahaan
A
A
A
Sindonews.com - Sejak 2009 lalu,Telkom melakukan transformasi bisnis dengan mengubah portofolio dari fixed, mobiledan multimedia(FMM) menjadi telecommunication, information, media and edutainment( TIME).
Transformasi bisnis tersebut dilakukan Telkom melalui anak-anak usahanya. Dalam beberapa tahun implementasi TIME, buah keberhasilan telah dirasakan Telkom. Berikut anakanak usaha Telkom yang menjalani bisnis TIME.
Metra Holding
Metra Holding merupakan strategic investment company yang menjalankan bisnis information, media and edutainment (IME). Untuk menjalankan bisnis IME tersebut, Metra memiliki enam anak perusahaan antara lain PT Infomedia Nusantara (Infomedia). Perusahaan ini, bergerak di bidang bisnis layanan contact center & outsourcing dan layanan digital media & rich content (DMRC), business process outsourcing/knowledge process outsourcing(BPO/KPO).
”Untuk terus memperluas pasar di 2012 beberapa produk dan layanan baru telah dipersiapkan oleh Infomedia. Beberapa layanan yang telah dipersiapkan tersebut adalah directory & advertising serta printing & publishing,” kata Direktur Utama Infomedia Muhammad Awaluddin. Anak usaha Metra Holding lainnya yakni PT Sigma Citra Caraka, dikenal dengan Telkom Sigma, bergerak di bidang managed services, software, system integration dan IT consulting and advisory services.
”Pada 2011, pertumbuhan revenueTelkom Sigma mencapai 30 persen berarti di atas pertumbuhan rata-rata industri yang hanya berkisar 25 persen,” ujar Direktur Utama Telkom Sigma Rizkan Chandra pada saat peluncuranArium Trading Solution, 15 Maret 2012. Selanjutnya, PT Finnet Indonesia (Finnet), bergerak di bidang aggregator collecting agent, interbank switching, payment channel and application, dan SWIFT service bureau. Kemudian, PT Ad-Medika, bergerak di bidang healthcare third administrator, health information system,emergency medical travel and personal assistance program.
Saat ini kami sudah memiliki akses jaringan 825 rumah sakit dan klinik di Indonesia serta 30 rumah sakit di luar negeri, selain itu kami sudah terkoneksi ke 42 perusahaan, private company serta BUMN dengan total 3.000 asuransi kesehatan serta 1,8 juta peserta,” jelas Direktur Marketing AdMedika Dwi Heriyanto. Lalu PT MelOn Indonesia, bergerak di bidang online digital music content.“Untuk memperkuat bisnis MelOn, kami bekerja sama dengan jaringan Telkom Speedy dan 70 label musik di Indonesia. Tercatat sudah lebih dari 250 ribu register member tergabung di jejaring pengunjung situs MelOn,” kata Chief Financial Officer MelOn Budi Setyawan.
Telkom Vision
PT Indonusa Telemedia (Telkom Vision) mengelola bisnis televisi berbayar dengan brandTelkomVision dan layanan televisi interaktif berbasis internet protocol te-levision (IPTV) dengan brand GrooviaTV yang memungkinkan pelanggan untuk rewind, record,pausedan forward.Jumlah pelanggan Telkom Vision hingga Maret 2012 telah mencapai 1,2 juta dengan pangsa pasar sebesar 45 persen. “TelkomVision menargetkan pertumbuhan jumlah pelanggan hingga 150% menjadi 2,5 juta pelanggan pada akhir 2012 menyusul meningkatnya permintaan akan TV berbayar,’ kata Direktur Utama Telkom Vision Elvizar KH.
Mitratel
PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), bergerak di bidang usaha tower dan infrastructure provider dengan menyediakan beberapa layanan, yaitu jasa pemeliharaan base transceiver station (BTS) full service, jasa penyewaan BTS, jasa penyewaan menara telekomunikasi, jasa penyewaan genset untuk BTS dan jasa penyewaan in-building coverage system(IBS).”Saat ini Mitratel memiliki tidak kurang dari 3.500 menara yang melayani Telkom Group dan operator telekomunikasi lainnya. Jumlah tersebut akan bertambah terus mengingat permintaan akan menara BTS semakin meningkat,” jelas Direktur Utama Mitratel Edy Irianto.
PINs
PT Pramindo Ikat Nusantara (PINs), bergerak di bidang perdagangan customer premises equipment (CPE).PINs memiliki pilar bisnis,yaitu penyediaan CPE seperti handset, komputer, USB modem, modem ADSL, set top box, router dan lain-lain. Selain itu, PINs memberikan layanan pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan segala jenis perangkat CPE yang ada di lokasi pelanggan yang disebut juga Premises Integration di antaranya adalah Digital Lounge (DILO), Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK),Wi-fi dan lain-lain.“Di tahun 2012 PINs akan membangun 400 gerai (outlets) PINs Point sebagai saluran distribusi dari PINs untuk CPE distribution,” papar Direktur Utama PINs, Syarifuddin Saguni.
Telin
PT Telkom Indonesia Internasional (Telin), bergerak di bidang layanan telekomunikasi internasional dan strategic investment di bisnis telekomunikasi international yang juga berperan sebagai kepanjangan tangan Telkom dalam mengelola dan mengembangkan lini bisnis internasional.
Telin memiliki dua anak perusahaan masing-masing di Singapura (Telin Singapore) dan di Hong Kong (Telin Hong Kong) yang melayani main gateways ke pasar telekomunikasi internasional sedangkan di Scicom (MSC) Berhad Malaysia yang meru-pakan layanan contact center for outsourcing terbesar di Malaysia, Telin memiliki saham 29,71 persen di perusahaan tersebut.
Transformasi bisnis tersebut dilakukan Telkom melalui anak-anak usahanya. Dalam beberapa tahun implementasi TIME, buah keberhasilan telah dirasakan Telkom. Berikut anakanak usaha Telkom yang menjalani bisnis TIME.
Metra Holding
Metra Holding merupakan strategic investment company yang menjalankan bisnis information, media and edutainment (IME). Untuk menjalankan bisnis IME tersebut, Metra memiliki enam anak perusahaan antara lain PT Infomedia Nusantara (Infomedia). Perusahaan ini, bergerak di bidang bisnis layanan contact center & outsourcing dan layanan digital media & rich content (DMRC), business process outsourcing/knowledge process outsourcing(BPO/KPO).
”Untuk terus memperluas pasar di 2012 beberapa produk dan layanan baru telah dipersiapkan oleh Infomedia. Beberapa layanan yang telah dipersiapkan tersebut adalah directory & advertising serta printing & publishing,” kata Direktur Utama Infomedia Muhammad Awaluddin. Anak usaha Metra Holding lainnya yakni PT Sigma Citra Caraka, dikenal dengan Telkom Sigma, bergerak di bidang managed services, software, system integration dan IT consulting and advisory services.
”Pada 2011, pertumbuhan revenueTelkom Sigma mencapai 30 persen berarti di atas pertumbuhan rata-rata industri yang hanya berkisar 25 persen,” ujar Direktur Utama Telkom Sigma Rizkan Chandra pada saat peluncuranArium Trading Solution, 15 Maret 2012. Selanjutnya, PT Finnet Indonesia (Finnet), bergerak di bidang aggregator collecting agent, interbank switching, payment channel and application, dan SWIFT service bureau. Kemudian, PT Ad-Medika, bergerak di bidang healthcare third administrator, health information system,emergency medical travel and personal assistance program.
Saat ini kami sudah memiliki akses jaringan 825 rumah sakit dan klinik di Indonesia serta 30 rumah sakit di luar negeri, selain itu kami sudah terkoneksi ke 42 perusahaan, private company serta BUMN dengan total 3.000 asuransi kesehatan serta 1,8 juta peserta,” jelas Direktur Marketing AdMedika Dwi Heriyanto. Lalu PT MelOn Indonesia, bergerak di bidang online digital music content.“Untuk memperkuat bisnis MelOn, kami bekerja sama dengan jaringan Telkom Speedy dan 70 label musik di Indonesia. Tercatat sudah lebih dari 250 ribu register member tergabung di jejaring pengunjung situs MelOn,” kata Chief Financial Officer MelOn Budi Setyawan.
Telkom Vision
PT Indonusa Telemedia (Telkom Vision) mengelola bisnis televisi berbayar dengan brandTelkomVision dan layanan televisi interaktif berbasis internet protocol te-levision (IPTV) dengan brand GrooviaTV yang memungkinkan pelanggan untuk rewind, record,pausedan forward.Jumlah pelanggan Telkom Vision hingga Maret 2012 telah mencapai 1,2 juta dengan pangsa pasar sebesar 45 persen. “TelkomVision menargetkan pertumbuhan jumlah pelanggan hingga 150% menjadi 2,5 juta pelanggan pada akhir 2012 menyusul meningkatnya permintaan akan TV berbayar,’ kata Direktur Utama Telkom Vision Elvizar KH.
Mitratel
PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), bergerak di bidang usaha tower dan infrastructure provider dengan menyediakan beberapa layanan, yaitu jasa pemeliharaan base transceiver station (BTS) full service, jasa penyewaan BTS, jasa penyewaan menara telekomunikasi, jasa penyewaan genset untuk BTS dan jasa penyewaan in-building coverage system(IBS).”Saat ini Mitratel memiliki tidak kurang dari 3.500 menara yang melayani Telkom Group dan operator telekomunikasi lainnya. Jumlah tersebut akan bertambah terus mengingat permintaan akan menara BTS semakin meningkat,” jelas Direktur Utama Mitratel Edy Irianto.
PINs
PT Pramindo Ikat Nusantara (PINs), bergerak di bidang perdagangan customer premises equipment (CPE).PINs memiliki pilar bisnis,yaitu penyediaan CPE seperti handset, komputer, USB modem, modem ADSL, set top box, router dan lain-lain. Selain itu, PINs memberikan layanan pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan segala jenis perangkat CPE yang ada di lokasi pelanggan yang disebut juga Premises Integration di antaranya adalah Digital Lounge (DILO), Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK),Wi-fi dan lain-lain.“Di tahun 2012 PINs akan membangun 400 gerai (outlets) PINs Point sebagai saluran distribusi dari PINs untuk CPE distribution,” papar Direktur Utama PINs, Syarifuddin Saguni.
Telin
PT Telkom Indonesia Internasional (Telin), bergerak di bidang layanan telekomunikasi internasional dan strategic investment di bisnis telekomunikasi international yang juga berperan sebagai kepanjangan tangan Telkom dalam mengelola dan mengembangkan lini bisnis internasional.
Telin memiliki dua anak perusahaan masing-masing di Singapura (Telin Singapore) dan di Hong Kong (Telin Hong Kong) yang melayani main gateways ke pasar telekomunikasi internasional sedangkan di Scicom (MSC) Berhad Malaysia yang meru-pakan layanan contact center for outsourcing terbesar di Malaysia, Telin memiliki saham 29,71 persen di perusahaan tersebut.
()