Pindad percepat panser Anoa pesanan Malaysia
A
A
A
Sindonews.com - PT Pindad (Persero) tengah ngebut mengerjakan panser Anoa 6x6 pesanan Malaysia. Tahun ini, industri senjata yang berpusat di Bandung tersebut menargetkan mampu menyelesaikan panser untuk Negeri Jiran itu.
Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Soedarsono menjelaskan, Malaysia belum memberikan rincian ke-32 panser yang dipesannya. Hanya saja, pesanan diperuntukan untuk ambulance, komando, avc (kendaraan angkut personel). Pada tahun ini, pihaknya menjanjikan pada negara tetangga itu bisa mengirim 2 sampai 7 panser Anoa.
"Semuanya akan beres Maret 2013, kita sudah janji pada Malaysia. Malaysia minta secepat mungkin," kata Adik, di sela seminar nasional 'Bersama Menuju Perusahaan Kelas Dunia' di Bandung, Senin (30/4/2012).
Menurutnya, kepastian waktu pengiriman pesanan akan menentukan besaran nilai pembelian panser. Mengenai rincian pemesanan panser dengan Malaysia, masih terus negosiasi termasuk pengangkutan dan pengiriman. Harga satu unit Anoa, Pindad membandrol paling murah 1 juta US Dollar dan Anoa paling mahal 1,5 juta US Dollar.
Namun, soal harga yang akan dibayar Malaysia tergantung kelepangkapan karoseri yang akan dipasang pada panser. Misalnya, harga avanza Rp 160 juta, tap dipasang radio tape, pakai velg racing terus di dalamnya disiapkan oil filter 10 pack. "Jadi harganya belum putus. Itu masih dibahas,” ujarnya.
Jika pesanan Malaysia tidak terkejar, Pindad tengah mengusahakan untuk menggeser 5 buah panser Anoa yang dipesan TNI AD dab tengah dikerjakan Pindad. "Berdasarkan perintah KSAD pihaknya bisa meminjam 5 anoa," ujarnya.
Lanjutnya, Malaysia tertarik membeli Anoa buatan Pindad karena mereka pernah melihat panser tersebut ketika beroperasi di Lebanon. "Mereka ingin kualitas panser yang dipesannya sama dengan yang di Lebanon. Ketentuan panser di Lebanon kecepatannya tidak kurang dari 60 kilometer perjam," katanya.
Selain itu, dalam suatu patroli panser harus bisa ngebut dan cepat supaya bisa terhindar dari tembakan musuh. "Punya Pindad bisa memenuhi tuntutan itu. Malaysia sudah melakuan tes Anoa sebulan lalu,” ujarnya.
Pindad juga telah mensertifikasi 1.000 kilometer untuk kecepatan pansernya. Seluruh tuntutan dan offset sudah dipenuhi. "Tinggal administrasi kontraknya saja," sebutnya.
Sedangkan mengenai pesanan TNI AD, kata dia, Anoa yang dipesan sebanyak 150. TNI AD memesannya sejak tahun 2008. "Setiap tahunnya kita mesti menyelesaikan 20 unit," ujarnya seraya menambahkan, pesanan tersebut akan rampung tahun ini.
Panser Anoa telah digunakan untuk mengawal misi perdamaian PBB di Lebanon bersama Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL sejak 9 April 2010 lalu.
Anoa varian 6x6 yang dilengkapi persenjataan senapan mesin berat 7.62 mm digunakan sebagai kendaraan tempur patroli dan penjagaan ring pada KTT ASEAN di Nusa Dua, Bali, pada 2011 lalu. (ank)
Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Soedarsono menjelaskan, Malaysia belum memberikan rincian ke-32 panser yang dipesannya. Hanya saja, pesanan diperuntukan untuk ambulance, komando, avc (kendaraan angkut personel). Pada tahun ini, pihaknya menjanjikan pada negara tetangga itu bisa mengirim 2 sampai 7 panser Anoa.
"Semuanya akan beres Maret 2013, kita sudah janji pada Malaysia. Malaysia minta secepat mungkin," kata Adik, di sela seminar nasional 'Bersama Menuju Perusahaan Kelas Dunia' di Bandung, Senin (30/4/2012).
Menurutnya, kepastian waktu pengiriman pesanan akan menentukan besaran nilai pembelian panser. Mengenai rincian pemesanan panser dengan Malaysia, masih terus negosiasi termasuk pengangkutan dan pengiriman. Harga satu unit Anoa, Pindad membandrol paling murah 1 juta US Dollar dan Anoa paling mahal 1,5 juta US Dollar.
Namun, soal harga yang akan dibayar Malaysia tergantung kelepangkapan karoseri yang akan dipasang pada panser. Misalnya, harga avanza Rp 160 juta, tap dipasang radio tape, pakai velg racing terus di dalamnya disiapkan oil filter 10 pack. "Jadi harganya belum putus. Itu masih dibahas,” ujarnya.
Jika pesanan Malaysia tidak terkejar, Pindad tengah mengusahakan untuk menggeser 5 buah panser Anoa yang dipesan TNI AD dab tengah dikerjakan Pindad. "Berdasarkan perintah KSAD pihaknya bisa meminjam 5 anoa," ujarnya.
Lanjutnya, Malaysia tertarik membeli Anoa buatan Pindad karena mereka pernah melihat panser tersebut ketika beroperasi di Lebanon. "Mereka ingin kualitas panser yang dipesannya sama dengan yang di Lebanon. Ketentuan panser di Lebanon kecepatannya tidak kurang dari 60 kilometer perjam," katanya.
Selain itu, dalam suatu patroli panser harus bisa ngebut dan cepat supaya bisa terhindar dari tembakan musuh. "Punya Pindad bisa memenuhi tuntutan itu. Malaysia sudah melakuan tes Anoa sebulan lalu,” ujarnya.
Pindad juga telah mensertifikasi 1.000 kilometer untuk kecepatan pansernya. Seluruh tuntutan dan offset sudah dipenuhi. "Tinggal administrasi kontraknya saja," sebutnya.
Sedangkan mengenai pesanan TNI AD, kata dia, Anoa yang dipesan sebanyak 150. TNI AD memesannya sejak tahun 2008. "Setiap tahunnya kita mesti menyelesaikan 20 unit," ujarnya seraya menambahkan, pesanan tersebut akan rampung tahun ini.
Panser Anoa telah digunakan untuk mengawal misi perdamaian PBB di Lebanon bersama Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL sejak 9 April 2010 lalu.
Anoa varian 6x6 yang dilengkapi persenjataan senapan mesin berat 7.62 mm digunakan sebagai kendaraan tempur patroli dan penjagaan ring pada KTT ASEAN di Nusa Dua, Bali, pada 2011 lalu. (ank)
()