Polytron produksi ponsel

Selasa, 01 Mei 2012 - 10:06 WIB
Polytron produksi ponsel
Polytron produksi ponsel
A A A
Sindonews.com – Produsen elektronika lokal merek Polytron, PT Hartono Istana Teknologi, berencana memproduksi telepon selular (ponsel) dengan kapasitas penuh di Indonesia pada 2013.

Public Relations and Marketing Event Manager PT Hartono Istana Teknologi Santo Kadarusman mengatakan, saat ini sebagian besar produksi ponsel masih dilakukan di China, sedangkan sisanya masih diproduksi secara bertahap di pabrik Polytron yang berlokasi di Kudus,Jawa Tengah. Dia menjelaskan, kapasitas produksi ponsel Polytron saat ini sebesar 50 ribu unit per bulan.

“Di China ada satu pabrik, dan saat ini mulai alih teknologi pembelajaran ke Indonesia. Targetnya 2013. Produksinya masih 50 ribu unit per bulan. Transaksi penjualan ponsel baru di Indonesia dua juta unit per bulannya,” kata Santo ketika dihubungi di Jakarta kemarin.

Namun, Santo masih enggan memberi tahu berapa besar nilai investasi yang disiapkan perusahaan. Yang pasti, Polytron berharap bisa memproduksi semua bagian atau komponen ponselnya di Indonesia.

“Harapannya semua bagian, karena seperti halnya dengan audio, video,home aplliances. Sejak dulu,Polytron lebih menyukai membeli lepasan dan minta diajari merakitnya lalu secara perlahan satu per satu dibuat di pabrik di Kudus. Saat ini sudah mencicil produksi di Kudus,”paparnya.

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi sebelumnya mengatakan, sejumlah bagian dari ponsel seperti baterai, casing, keypad, layar, dan charger ponsel sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Namun, integrated circuit(IC) memang belum bisa diproduksi. Bahkan, saat ini baru sedikit negara yang mampu memproduksi IC, seperti Taiwan dan Eropa. “Jadi, saat ini kalau mau memproduksi ponsel di Indonesia, kita harus impor IC dulu,”ucapnya.

Terpisah, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin C Triharso mengatakan, mekanisme produksi ponsel ditentukan oleh prosedur perusahaan yang berinvestasi di Indonesia. “Saya pikir Polytron saat ini baru tes pasar. Produksi 50 ribu unit kan masih kecil. Jadi, mungkin pasarnya masih sedikit. Saat ini di Jawa Tengah sudah ada yang pakai ponsel Polytron. Produksi bisa saja ditingkatkan tapi itu tergantung dari kemauan perusahaan yang memperdalam strukturnya,”jelas Triharso.

Dia menyebutkan, perusahaan membutuhkan waktu untuk melakukan tes pasar sebelum melakukan produksi dalam jumlah besar.Investasi produk yang berukuran kecil lebih sulit untuk dilakukan apabila dibandingkan produk yang berukuran besar.

“Produk besar investasinya lebih mudah karena efisien. Kalau yang kecil lebih banyak impor karena mudah mengirimkannya, maka untuk investasinya dilakukan secara bertahap dengan melihat potensi pasar yang ada. Kalau yang besar, impornya suka ada masalah pada distribusinya,”jelas dia.

Menurutnya, saat ini pemerintah terus mendorong investasi serta produksi ponsel di dalam negeri.Dia berharap,pada 2020, setidaknya sudah ada sekitar lima investor yang membangun pabrik serta memproduksi ponsel di dalam negeri.

Investasi itu, kata dia, bisa baru atau ekspansi yang dilakukan oleh investor lama. “Setiap tahun kita targetkan ada investasi baru yang dilakukan di Indonesia, Produksinya selain untuk domestik juga bisa diekspor,”katanya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3244 seconds (0.1#10.140)