Hemat BBM, JNE luncurkan e-bike courier

Selasa, 01 Mei 2012 - 10:15 WIB
Hemat BBM, JNE luncurkan...
Hemat BBM, JNE luncurkan e-bike courier
A A A
Sindonews.com - Sudahkah Anda membayangkan jika suatu saat nanti bahan bakar minyak (BBM) di muka bumi ini habis? Bahan bakar yang berasal dari fosil ini dikategorikan sumber energi tak terbarukan, hingga wajar saja jika cadangannya makin menipis dan tidak mustahil akan habis.

Di Indonesia konsumsi BBM terbilang besar, mencapai 41 juta kiloliter tahun 2011 lalu. Di sisi lain, pertumbuhan pengguna kendaraan bermotor terus meningkat setiap tahunnya. Dampaknya tak hanya pembengkakan konsumsi BBM, tapi juga polusi dan kemacetan, terutama di kota besar seperti Jakarta. Hal itu kemudian menjadi perhatian sejumlah kalangan. Salah satu moda alternatif yang dianggap tepat mengatasi ketiga masalah tersebut adalah sepeda listrik atau dikenal sebagai e-bike (electric bike).

Baru-baru ini PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) menjadi perusahaan jasa kurir ekspres dan logistik pertama di Indonesia yang membekali para kurirnya dengan sepeda listrik. Dalam hal ini, JNE bekerja sama dengan eBike ID, perusahaan pemegang lisensi perangkat elektrik sepeda asal Cina. Direktur Sales dan Marketing JNE Mohammad Feriadi mengungkapkan, kondisi lalu lintas sangat menentukan kelancaran bisnis JNE.

Sebagai perusahaan jasa kurir ekspres dan logistik,JNE harus bisa memastikan seluruh kiriman pelanggan dapat terkirim dengan tepat waktu,aman, dan efisien.“Dengan didasari semangat go green,JNE akhirnya menemukan solusinya, yaitu e-bike,” ujarnya saat peluncuran eBike Courier di Jakarta,akhir pekan lalu. Pria yang akrab disapa Feri itu mengungkapkan, e-bike tak hanya ramah lingkungan dan mampu mengantisipasi kemacetan,tapi juga mampu menggantikan sepeda motor dalam hal penghematan bahan bakar.

Terlebih, saat ini pemerintah tengah menggodok rencana pembatasan BBM bersubsidi. “Di perusahaan kami, komponen BBM besarnya 20 persen dari total biaya operasional atau terbesar ketiga setelah surat muatan udara dan gaji. Jadi,pemakaian e-biketidak semata merespons isu BBM tapi dari segi biaya operasional JNE bisa terbantu dan melakukan penghematan secara signifikan,” tuturnya. Feri mengaku belum tahu persis persentase penghematan yang bisa dilakukan melalui pemakaian e-bike.

Namun,sebagai gambaran,jika menggunakan sepeda motor dibutuhkan BBM minimal empat liter per sepeda motor per hari. Sedangkan dengan e-bike,selain praktis dan ramah lingkungan, sepeda berkecepatan 30 km/jam ini pastinya tak butuh BBM karena hanya mengandalkan listrik sebagai penggeraknya. Jika daya listriknya habis, sepeda cukup di–charge selama empat jam sebelum pemakaian. Sementara ini JNE baru mengoperasikan e-Bike Courier di Jakarta dengan lima unit e-bikeseharga Rp8 juta per unit.

Fasilitas e-bike ini utamanya digunakan para kurir JNE untuk pengantaran dokumen dari hubke areaarea dengan jarak 40–45 kilometer.Untuk keamanan, kurir sepeda akan dilengkapi body protector dan pengaman sepeda (gembok dan kunci sepeda). Direktur Operasional JNE Edi Santoso menambahkan, kiriman dokumen di JNE saat ini mencapai dua juta paket per bulan. Seiring perkembangan kiriman dokumen yang tumbuh pesat, JNE akan terus menambah jumlah e-bike hingga mencapai 50 unit tahun ini.

“Harapan kami ke depan kiriman dokumen di seluruh wilayah Indonesia semuanya menggunakan sepeda listrik,” tandasnya. Langkah inovatif yang dilakukan JNE diharapkan bisa menginspirasi perusahaan sejenis yang hingga kini jumlahnya mencapai 160 perusahaan di Jakarta dan 1.050 perusahaan di seluruh Indonesia.“Kalau ini berhasil diikuti,tentunya langit Indonesia akan tetap biru,”tandasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8690 seconds (0.1#10.140)