Pertamina siapkan USD700 juta kembangan geothermal

Selasa, 01 Mei 2012 - 13:00 WIB
Pertamina siapkan USD700...
Pertamina siapkan USD700 juta kembangan geothermal
A A A
Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) mengaku dana dari penerbitan global bondnya akan digunakan untuk pengembangan geothermal. Selain itu, dana itu juga akan digunakan untuk akuisisi lahan di sektor hulu migas.

"Buat pengembangan geothermal kita siapkan USD700 juta. Nanti, infrastruktur-infrastruktur yang lain dan nanti buat akuisisi. (Akuisisi) tetap di bidang hulu," ujar Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan ditemui di kantor kementerian ESDM, Selasa (1/5/2012)

Perusahaan pelat migas pelat merah ini memang berencana menerbitkan global bond sebesar USD2 miliar. Kementerian BUMN mengaku sudah menyetujui rencana ini. Pertamina pun dikabarkan telah melakukan roadshow ke London untuk memuluskan rencana ini. "(Akuisisi) bisa di luar negeri bisa dalam negeri," lanjut Karen.

Di tahun 2011 lalu, Pertamina juga telah menerbitkan global bond yang merupakan obligasi internasional atau surat utang negara yang diterbitkan oleh suatu negara dalam valuta asing sebesar USD1,5 miliar dengan penerbitan dua kali dengan nominal USD1 miliar bertenor 10 tahun dan USD50 juta bertenor 30 tahun.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy, Slamet Riadhy mengatakan Indonesia dapat menjadi negara pemanfaat geothermal terbesar di dunia pada tahun 2015-2016, dengan kapasitas produksi lebih dari 4.400 megawatt (MW).

"Sekarang kita di urutan negara ketiga pemanfaat energi geothermal. Dengan melakukan percepatan penambangan nanti kita bisa jadi nomor satu di dunia," ungkapnya.

Saat ini Indonesia baru mengembangkan 1.214 MW yang tersebar di beberapa titik di Indonesia. Padahal, energi tersebut, mempunyai potensi terbesar di dunia, yang diperkirakan lebih dari 28.000 MW atau 40 persen dari potensi dunia atau ekuivalen setara 1,1 juta boepd.

"Ini merupakan pilihan energi yang harus dikembangkan agar Indonesia mempunyai ketahanan dan kemandirian energi secara jangka panjang, terbaharukan, ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan terhdap BBM dan mendorong laju perekonomian nasional," tandasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0557 seconds (0.1#10.140)