Kredit korporasi CIMB Niaga meningkat 17%

Rabu, 02 Mei 2012 - 16:50 WIB
Kredit korporasi CIMB...
Kredit korporasi CIMB Niaga meningkat 17%
A A A
Sindonews.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk mencatatkan penyaluran kredit ke korporasi sebesar Rp40,84 triliun pada akhir Maret 2012. Meningkat 17 persen dari posisi yang sama tahun lalu yang mencapai Rp34,97 triliun.

Jumlah tersebut memberikan kontribusi terhadap total kredit CIMB Niaga secara keseluruhan per 31 Maret 2012 yang mencapai Rp129,83 triliun.

"Dari total pembiayaan ke sektor korporasi, 70 persen merupakan fasilitas kredit investasi dan 30 persen adalah fasilitas kredit modal kerja," ujar Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga Catherine Hadiman dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/5/2012).

Catherine menyebutkan, pembiayaan masih didominasi oleh sektor-sektor seperti kelapa sawit, batu bara, properti komersial, produk konsumer dan perdagangan ritel. Pertumbuhan kredit juga didorong oleh pembiayaan ke beberapa sektor industri lainnya seperti multifinance, minyak dan gas, telekomunikasi, transportasi, serta infrastruktur.

"Pencapaian ditopang oleh sejumlah inisiatif yang dilakukan perbankan korporasi CIMB Niaga. Di antaranya inisiatif strategis untuk mempertajam fokus pada segmentasi nasabah," ungkap Catherine.

Catherine mengatakan, upaya tersebut dilakukan melalui pembentukan unit-unit spesialis industri, yang masing-masing berkonsentrasi mengolah peluang pembiayaan di sektor-sektor industri yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.

Selain itu, pendekatan value chain juga turut membantu perkembangan bisnis tidak hanya di segmen korporasi tapi juga segmen bisnis lainnya dari retail, microfinance, SME, dan commercial highend.

"Selain menumbuhkan nilai penyaluran kredit dengan skema value chain tersebut dan bekerjasama dengan perusahaan afiliasi, upaya tersebut guna memenuhi kebutuhan nasabah, dari kebutuhan perbankan sampai dengan kebutuhan capital market," tambah Catherine.

Catherine berharap, segmen kredit korporasi ini akan terus mendorong pertumbuhan penyaluran kreditnya ditengah ketatnya industri perbankan serta kemungkinan tekanan inflasi. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5851 seconds (0.1#10.140)