Harga jual gas ConocoPhillips ke Petronas naik

Rabu, 02 Mei 2012 - 18:27 WIB
Harga jual gas ConocoPhillips ke Petronas naik
Harga jual gas ConocoPhillips ke Petronas naik
A A A
Sindonews.com - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) memastikan kenaikan harga jual gas bumi dari ConocoPhillips ke Petronas, Malaysia. Kenaikan tersebut akan menambah pendapatan negara sebesar USD1 miliar selama periode 2012-2022.

“Amandemen kontrak akan ditandatangani besok, disaksikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral,” kata Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas, BP Migas, Gde Pradnyana kepada wartawan di Jakarta, Rabu (2/5/2012).

Gde menuturkan harga gas dari Anambas, Kepulauan Riau ke Duyong, Malaysia itu naik secara signifikan. ConocoPhillips menjual gas ke Petronas sejak 2002 lalu dari Natuna Blok B dengan volume kontraknya sebanyak 263 miliar british thermal unit per hari (btud).

Sedangkan untuk dalam negeri, sebelumnya BP Migas telah berhasil menaikan harga gas dari lapangan Maleo yang dioperasikan Santos di Jawa Timur. Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pembeli telah setuju memperbaiki harga dari USD2,4 per million british thermal unit (mmbtu) menjadi USD5 per mmbtu dengan pasokan sebesar 110 juta kaki kubik per hari. “Kami intensif mendorong perbaikan harga gas ekspor maupun domestik,” tambahnya.

Selain meningkatkan penerimaan negara, menurutnya akan ada dampak positif pada perbaikan harga gas dapat menggiatkan kegiatan operasi migas, khususnya di lapangan-lapangan gas marginal yang selama ini belum dikembangkan. “Investor akan lebih tertarik karena harganya bersaing,” katanya.

Dengan demikian hal ini akan menjamin ketersediaan pasokan gas domestik yang berkesinambungan di masa yang akan datang.

Dia pun menegaskan, BP Migas terus berupaya meningkatkan pasokan gas domestik setiap tahunnya. Mulai 2009, porsi domestik telah lebih tinggi dari ekspor. Jumlah untuk domestik akan makin bertambah dengan beroperasinya terminal terapung penerima gas alam cair (LNG) di Teluk Jakarta. “Tahun ini, untuk pertama kalinya LNG dipasok ke domestik,” kata dia.

Sebelumnya, seluruh produksi LNG diekspor ke Asia Pasifik dan Amerika karena tidak adanya infrastruktur pendukungnya. Dia mengungkapkan, BP Migas berhasil mendorong produsen gas bumi di Kalimantan Timur, khususnya Total E&P Indonesie sebagai pemasok terbesar kilang LNG Bontang, untuk mengalokasikan sebanyak 11,75 juta metrik ton LNG selama 11 tahun kontrak dengan harga USD11 per mmbtu. Harga ini masih di bawah harga ekspor yang sekitar USD 18 per mmbtu.

Meski lebih murah, domestik dianggap perlu mendapat prioritas. “Karena pasokan gas tersebut dapat memberikan efek berganda (multiplier effect) pada perekonomian nasional,” pungkasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8949 seconds (0.1#10.140)