Triwulan I, penjualan elektronika naik 22%
A
A
A
Sindonews.com - Penjualan elektronika nasional sepanjang triwulan I-2012 tercatat menembus angka Rp6,70 triliun. Jumlah itu naik sekira 22 persen dibandingkan periode sama tahun lalu dengan besaran Rp5,49 triliun.
Wakil Sekretaris Jenderal Gabungan Elektronika (Gabel) Yeane Keet mengatakan, penjualan elektronika selama 2011 adalah Rp24,84 triliun.
Yeane optimis penjualan akan terus meningkat. “Hanya saja, kami tetap memerlukan perlindungan dari pemerintah menghadapi produk impor. Yakni, lebih menertibkan pemilik izin importir umum,” kata Yeane di Jakarta, Kamis (3/5/2012).
Peraturan pemilik izin importir umum, kata dia, lebih efektif untuk menekan arus produk impor.
“Misalnya, Permendag 39/2011 yang rencananya revisinya terbit tanggal 2 Mei 2012. Sepertinya, interpretasinya lebih positif dan mendukung industri di dalam negeri. Perlindungan terhadap produk impor sangat penting,” ujarnya.
Gabel mencatat, pada Maret 2012, nilai penjualan disc player, home theater in a box (HTIB), dan audio mengalami penurunan dibandingkan Februari 2012, yakni masing-masing sekira 12 persen dan 14 persen. Secara unit, penjualan kedua produk serupa juga menurun delapan persen untuk disk player dan HTIB, serta tujuh persen untuk produk audio.
Sementara itu, Ketua Electronics Marketer Club (EMC) Rudyanto mengatakan, EMC sebelumnya sudah pernah memperkirakan penjualan elektronika nasional akan bertumbuh 20 persen di triwulan I-2012. Dia menambahkan, pertumbuhan itu khususnya terjadi pada produk flat panel televisi, AC, dan mesin cuci.
“Kalau produk audio memang trennya menurun karena ada peralihan pasar ke produk digital. Seperti, MP3 dan ponsel,” katanya.
Wakil Sekretaris Jenderal Gabungan Elektronika (Gabel) Yeane Keet mengatakan, penjualan elektronika selama 2011 adalah Rp24,84 triliun.
Yeane optimis penjualan akan terus meningkat. “Hanya saja, kami tetap memerlukan perlindungan dari pemerintah menghadapi produk impor. Yakni, lebih menertibkan pemilik izin importir umum,” kata Yeane di Jakarta, Kamis (3/5/2012).
Peraturan pemilik izin importir umum, kata dia, lebih efektif untuk menekan arus produk impor.
“Misalnya, Permendag 39/2011 yang rencananya revisinya terbit tanggal 2 Mei 2012. Sepertinya, interpretasinya lebih positif dan mendukung industri di dalam negeri. Perlindungan terhadap produk impor sangat penting,” ujarnya.
Gabel mencatat, pada Maret 2012, nilai penjualan disc player, home theater in a box (HTIB), dan audio mengalami penurunan dibandingkan Februari 2012, yakni masing-masing sekira 12 persen dan 14 persen. Secara unit, penjualan kedua produk serupa juga menurun delapan persen untuk disk player dan HTIB, serta tujuh persen untuk produk audio.
Sementara itu, Ketua Electronics Marketer Club (EMC) Rudyanto mengatakan, EMC sebelumnya sudah pernah memperkirakan penjualan elektronika nasional akan bertumbuh 20 persen di triwulan I-2012. Dia menambahkan, pertumbuhan itu khususnya terjadi pada produk flat panel televisi, AC, dan mesin cuci.
“Kalau produk audio memang trennya menurun karena ada peralihan pasar ke produk digital. Seperti, MP3 dan ponsel,” katanya.
()