RTS raskin Semarang turun 11.076 KK
A
A
A
Sindonews.com - Rumah tangga sasaran (RTS) penerima manfaat program beras untuk rakyat miskin (raskin) Kabupaten Semarang periode Juni–Desember 2012 diprediksi menurun sekitar 11.076 kepala keluarga (KK) dari RTS sebelumnya sebanyak 66.800 KK atau menjadi 55.724 KK.
Dengan demikian, mulai Juni nanti penyaluran jatah raskin per bulan yang disalurkan kepada penerima manfaat menjadi 835.860 kg. Kasubag Pertanian dan Sumber Daya Alam Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Semarang N A Ristiana menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Semarang,jumlah RTS penerima raskin menurun.
Namun, sejauh ini belum ada keputusan resmi dari Gubernur Jateng terkait jumlah RTS raskin penyaluran Juni–Desember 2012. “Kepastiannya menunggu pagu dan alokasi raskin yang resmi dari Pemprov Jateng,” ujarnya kemarin. Dari pantauan SINDO di Pasar Pringapus, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, ada sebuah toko sembilan bahan pokok (sembako) yang membeli beras raskin dari warga.
Beras tersebut dibeli dari warga kemudian dijual lagi kepada pedagang lain. “Saya membeli dari warga seharga Rp6.000 per kg.Kemudian saya jual lagi ke pedagang pengepul raskin seharga Rp6.200. Informasinya, beras raskin ini akan dijual lagi ke Bulog,” kata Kusminah, 56, pemilik toko tersebut. Warga memiliki inisiatif menjual raskin ke pedagang lantaran kualitasnya kurang baik.
Kemudian uang hasil penjualan raskin dibelikan beras yang kualitasnya lebih baik. “Mungkin beras raskin kurang enak sehingga warga memilih menjualnya atau ditukar dengan beras yang lebih enak,” tandasnya.
Dengan demikian, mulai Juni nanti penyaluran jatah raskin per bulan yang disalurkan kepada penerima manfaat menjadi 835.860 kg. Kasubag Pertanian dan Sumber Daya Alam Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Semarang N A Ristiana menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Semarang,jumlah RTS penerima raskin menurun.
Namun, sejauh ini belum ada keputusan resmi dari Gubernur Jateng terkait jumlah RTS raskin penyaluran Juni–Desember 2012. “Kepastiannya menunggu pagu dan alokasi raskin yang resmi dari Pemprov Jateng,” ujarnya kemarin. Dari pantauan SINDO di Pasar Pringapus, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, ada sebuah toko sembilan bahan pokok (sembako) yang membeli beras raskin dari warga.
Beras tersebut dibeli dari warga kemudian dijual lagi kepada pedagang lain. “Saya membeli dari warga seharga Rp6.000 per kg.Kemudian saya jual lagi ke pedagang pengepul raskin seharga Rp6.200. Informasinya, beras raskin ini akan dijual lagi ke Bulog,” kata Kusminah, 56, pemilik toko tersebut. Warga memiliki inisiatif menjual raskin ke pedagang lantaran kualitasnya kurang baik.
Kemudian uang hasil penjualan raskin dibelikan beras yang kualitasnya lebih baik. “Mungkin beras raskin kurang enak sehingga warga memilih menjualnya atau ditukar dengan beras yang lebih enak,” tandasnya.
()