TLKM bidik pendapatan anak usaha naik 30%
A
A
A
Sindonews.com - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menargetkan pendapatan anak usaha di luar layanan telekomunikasi sepanjang tahun ini tumbuh sekitar 30% dibanding tahun lalu.
Pendapatan anak usaha perseroan di luar bisnis telekomunikasi pada tahun lalu tercatat sekitar Rp5,5 triliun. Direktur Utama TLKM Rinaldi Firmansyah mengatakan,pendapatan anak usaha di luar bisnis telekomunikasi meliputi layanan information,media, andedutaintment (IME).
”Pendapatan anak usaha IME, paling besar dari Metra (Group),”katanya seusai acara Telkom bertema Strategi Tekom dalam Portofolio Bisnis Telecommunication, Information, Media and Edutaintment (TIME) di Jakarta kemarin.
Dia mengungkapkan, pendapatan anak usaha di luar bisnis telekomunikasi termasuk menara pada kuartal I tahun ini tercatat sebesar Rp1,7 triliun. Nilai ini naik dibanding perolehan pada periode yang sama tahun lalu sekitar Rp1,1–1,2 triliun.
”Kalau sepanjang tahun ini, total pendapatan dari anak usaha di luar telekomunikasi termasuk tower tumbuh minimum 30% dibanding tahun lalu,” paparnya.
Selain MetraGroup, anak usaha Telkom di luar bisnis telekomunikasi juga memberi kontribusi terhadap Telkom. Mereka adalah TelkomSigma, Finnet,Admedika, Plasa.com, Infomedia, Melon, Telkomvision. Anak usaha perseroan di luar layanan telekomunikasi ini pada tahun lalu tumbuh di atas industri.
Direktur IT Solution and Strategic Portofolio Telkom Indra Utoyo menjelaskan, pertumbuhan IT services TelkomSigma pada tahun lalu sebesar 30%,sedangkan industri hanya 12%.
Untuk pembayaran transaksi elektronik, Finnet mencatat pertumbuhan 22%, sedangkan industri 17%. Untuk teknologi layanan kesehatan, Admedika mencatat pertumbuhan sebesar 25% dan industri sekitar 14%. Sementara, untuk layanan berebasis e-commerce, digital advertising dan super portal, Metranet membukukan pertumbuhan sebesar 112% dibanding industri yang hanya 35%.
Selain itu, lanjut dia, Infomedia yang merupakan anak perusahaan yang bergerak di jasa contact center yang membukukan pertumbuhan sekitar 23%, sedangkan industri hanya 7%.”Untuk Melon (konten musik digital), kita baru start up,sedangkan industri tumbuh 35% pada tahun lalu,” ujar Indra.
Untuk Telkomvision, yang merupakan TV berbayar berbasis IP membukukan pertumbuhan 78% dibanding industri sekitar 28% dan Metrasat yang merupakan penyedia menara telekomunikasi mencatat pertumbuhan 44% dibanding industri hanya 8%.
Indra mengungkapkan, guna meningkatkan kontribusi IME pada tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) kepada sejumlah anak usaha di luar bisnis layanan komunikasi tersebut lebih dari Rp4 triliun. Adapun, total alokasi belanja modal perseroan tahun ini secara grup mencapai Rp16 triliun.
”Konten dan aplikasi kita alokasikan Rp285 miliar. Sementara untuk infrastruktur dan data centerlebih dari Rp3–4 triliun,”tuturnya. Dia menambahkan, laba bersih yang berhasil dibukukan perseroan pada tiga bulan pertama tahun ini naik sebesar 17,5% menjadi Rp3,32 triliun. (bro)
()