Harga elpiji 3 kg di Purwakarta tembus Rp18.000
A
A
A
Sindonews.com - Harga elpiji ukuran 3 kg di Kabupaten Purwakarta menembus Rp18.000 per tabung di tingkat pengecer. Melambungnya harga gas ini tidak terlepas dari tersendatnya pasokan ke Purwakarta, hingga dalam beberapa hari ini elpiji nyaris langka.
Dalam kondisi normal, harga elpiji 3 kg di pangkalan hanya Rp14.000 per tabung. Sementara itu, harga paling mahal di tingkat pengecer mencapai Rp15.000 sampai Rp16.000. Akibatnya banyak warga yang mengeluhkan melambungnya harga gas ini.
”Saya kemarin membeli gas Rp17.000, itu pun setelah beberapa jam berkeliling ke setiap pangkalan. Kalau sekadar harga mahal sih enggak masalah, tapi jangan sampai bahan bakar ini sulit didapat,” keluh Jenal, warga Kampung Sukarata, Kelurahan Cipaisan, Kabupaten Purwakarta, kemarin.
Pemilik pangkalan gas juga mengeluhkan hal yang sama. Tak jarang dari mereka harus menjelaskan berkali-kali kepada konsumen yang datang agar dapat memahami situasi kelangkaan gas ini. Umar, pemilik pangkalan di Jalan Basuki Rahmat No 158, mengaku dalam dua pekan terakhir tempatnya tiga kali tidak mendapat kiriman elpiji dari agen. Biasanya hampir setiap hari ratusan tabung datang ke tempatnya.
Ketika stok sudah habis, banyak pelanggannya pulang tanpa hasil karena tidak bisa dilayani. ”Hari ini banyak pelanggan kami yang kembali dengan membawa tabung kosong. Tapi ada juga yang beralih ke elpiji ukuran 12 kg. Mungkin daripada tidak bisa memasak, mereka terpaksa beli yang besar,” kata Umar.
Wakil Ketua DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Purwakarta Dindin Nazarudin membenarkan bahwa emang saat ini terdapat pengurangan pasokan elpiji sebesar 5 persen. (ank)
Dalam kondisi normal, harga elpiji 3 kg di pangkalan hanya Rp14.000 per tabung. Sementara itu, harga paling mahal di tingkat pengecer mencapai Rp15.000 sampai Rp16.000. Akibatnya banyak warga yang mengeluhkan melambungnya harga gas ini.
”Saya kemarin membeli gas Rp17.000, itu pun setelah beberapa jam berkeliling ke setiap pangkalan. Kalau sekadar harga mahal sih enggak masalah, tapi jangan sampai bahan bakar ini sulit didapat,” keluh Jenal, warga Kampung Sukarata, Kelurahan Cipaisan, Kabupaten Purwakarta, kemarin.
Pemilik pangkalan gas juga mengeluhkan hal yang sama. Tak jarang dari mereka harus menjelaskan berkali-kali kepada konsumen yang datang agar dapat memahami situasi kelangkaan gas ini. Umar, pemilik pangkalan di Jalan Basuki Rahmat No 158, mengaku dalam dua pekan terakhir tempatnya tiga kali tidak mendapat kiriman elpiji dari agen. Biasanya hampir setiap hari ratusan tabung datang ke tempatnya.
Ketika stok sudah habis, banyak pelanggannya pulang tanpa hasil karena tidak bisa dilayani. ”Hari ini banyak pelanggan kami yang kembali dengan membawa tabung kosong. Tapi ada juga yang beralih ke elpiji ukuran 12 kg. Mungkin daripada tidak bisa memasak, mereka terpaksa beli yang besar,” kata Umar.
Wakil Ketua DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Purwakarta Dindin Nazarudin membenarkan bahwa emang saat ini terdapat pengurangan pasokan elpiji sebesar 5 persen. (ank)
()