Mobil hibrida akan sulit direalisasikan
A
A
A
Sindonews.com - Rencana pemerintah mengembangkan mobil hibrida di dalam negeri sebagai salah satu upaya mengendalikan besarnya konsumsi BBM, diprediksi hanya akan menambah daftar panjang rencana yang tidak diimplementasikan.
"Pertanyaan mendasarnya, mobil tersebut akan dikembangkan sendiri atau akan diimpor juga belum pasti," ungkap Pengamat Perminyakan dari Refor Miner Institute, Komaidi dalam surat elektroniknya seperti dikutip dari okezone, Jumat (11/5/2012).
Menurut Komaidi, jika dilakukan dengan mengimpor, industri automotif belum tentu akan merespons dengan baik. Jika hal ini terjadi, maka Komaidi menyebut rencana ini akan sulit direalisasikan. Namun, jika dikembangkan di dalam negeri, hambatan yang terjadi akan lebih banyak.
"Sedangkan pemberian insentif impor, itu kemajuan. Namun, impor mobil hibrida yang listriknya juga sebagian besar masih menggunakan BBM dan tingkat kepedulian masyarakat kita terhadap isu lingkungan yang masih relatif rendah, saya kira kebijakan tersebut tidak akan mendapat sambutan yang positif," tambah dia.
Sebelumnya, Menteri Perekonomian Hatta Rajasa menyebut mobil hibrida yang berbahan bakar BBM dan listrik harus mulai dikembangkan khususnya bagi mobil-mobil pemerintah. Demi mengembangkan rencana ini, pemerintah berjanji akan memberikan insentif pajak barang mewah. (ank)
"Pertanyaan mendasarnya, mobil tersebut akan dikembangkan sendiri atau akan diimpor juga belum pasti," ungkap Pengamat Perminyakan dari Refor Miner Institute, Komaidi dalam surat elektroniknya seperti dikutip dari okezone, Jumat (11/5/2012).
Menurut Komaidi, jika dilakukan dengan mengimpor, industri automotif belum tentu akan merespons dengan baik. Jika hal ini terjadi, maka Komaidi menyebut rencana ini akan sulit direalisasikan. Namun, jika dikembangkan di dalam negeri, hambatan yang terjadi akan lebih banyak.
"Sedangkan pemberian insentif impor, itu kemajuan. Namun, impor mobil hibrida yang listriknya juga sebagian besar masih menggunakan BBM dan tingkat kepedulian masyarakat kita terhadap isu lingkungan yang masih relatif rendah, saya kira kebijakan tersebut tidak akan mendapat sambutan yang positif," tambah dia.
Sebelumnya, Menteri Perekonomian Hatta Rajasa menyebut mobil hibrida yang berbahan bakar BBM dan listrik harus mulai dikembangkan khususnya bagi mobil-mobil pemerintah. Demi mengembangkan rencana ini, pemerintah berjanji akan memberikan insentif pajak barang mewah. (ank)
()