Impor minyak langsung dari sumbernya tidak mudah

Sindonews.com - PT Pertamina (persero) diminta oleh pemerintah untuk mengkaji cara pembelian minyak dari sumbernya. Hal tersebut bertujuan, untuk lebih menghemat keuangan karena diharapkan harga yang ditawarkan bisa lebih murah dan dapat terjalinnya kerja sama.

Pengamat Perminyakan Reforminer Institute, Priagung menuturkan, bahwa keuntungan seperti itu belum tentu dapat terealisasi. Menurutnya, harus dengan pembicaraan yang bagus. "Secara teoritis memang bisa, kalau langsung beli ke produsen akan lebih murah. Tapi kan gak jaminan produsen mau ngasih harga murah," ujar Priagung kepada Sindonews dalam sambungan teleponnya di Jakarta, Sabtu (12/5/2012).

Dia menambahkan, setiap sumber kilang tidak mau menjual minyak secara langsung, karena sudah ada penjual yang disiapkan. Sehingga sistem jual beli minyak yang sudah rapi tersebut sulit untuk dipecah.

Akan tetapi, Priagung mengatakan Pertamina dapat saja membuka hubungan dan mewujudkan rencana itu jika mau bekerja keras. Beberapa cara bisa saja dilakukan untuk sistem komunikasi langsung dengan para sumber kilang.

"Gak apa-apa, bisa langsung ke sumbernya bisa, terus dari negara ke nagara juga bisa dan lewat perantara lain juga bisa. Banyak jalur yang bisa dilakukan," pungkasnya.

Sebelumnya, pemerintah telah melakukan rapat koordinasi untuk membahas hal tersebut. Pertamina diminta mengkaji dan menyerahkan laporan itu secepatnya.

Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan mengungkapkan, laporan dari Pertamina akan diterimanya pada tanggal 23 Mei 2012. Sehingga hal-hal detail terkait hal tersebut, akan dijelaskan seusai laporan dari Pertamina. "Ya tunggu tanggal 23 Mei nanti," singkat Dahlan saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat 11 Mei 2012. (bro)